ASUHAN KEPERAWATAN PADA AKSEPTOR KB PIL
BAB I
LANDASAN TEORITIS
- Konsep Dasar
- Pengertian
Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma, yaitu dengan memakai cara, obat-obatan atau alat.
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormone estrogen dan progesterone atau hanya terdiri dari hormone progesterone.
- Cara Kerja Pil KB
- Cara Kerja Esterogen
Esterogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi ovulasi, perjalanan sel telur atau implantasi. Disamping itu penambahan esterogen dalam pil kombinasi bertujuan untuk menjamin siklus haid dan mengurangi insiden breaktrough bleeding. Ovulasi dihambat melalui pengaruh esterogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidaklah selalu dihambat oleh pil kombinasi berisi esterogen 50 microgram atau kurang tetapi oleh pengaruh progesterone disamping esterogen.
Implantasi ovum yang telah dibuahi dapat dihambat oleh esterogen dosis tinggi seperti pada morning after pil, yang diberikan pada pertengahan siklus haid karena akan menimbulkan efek antiprogesteron, maka pertumbuhan endomentrium akan menghambat implantasi. Perjalanan sel telur dipercepat dengan pemberian esterogen.
- Cara Kerja Progesteron
- Penetrasi dan transportasi sperma terhalang karena lendir cervix menjadi lebih pekat.
- Kapasitas sperma membuahi dan menembus sel telur dihambat oleh progesterone
- Jika progesterone diberikan sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam saluran telur akan terhambat.
- Penghambatan ovulasi melalui jalur hipotalamus-hipofisis-ovarium
- Implantasi dihalangi bila progesterone diberikan sebelum ovulasi.
- Jenis-jenis Pil KB
- Pil kombinasi
Adalah kontrasepsi hormonal yang memakai gabungan esterogen dan progesterone. Efek kontrasepsi tergantung dari jenis hormon progesterone dalam pil tersebut, penambahan etinil estradiol pada progesterone untuk menimbulkan perdarahan regular.
- Pil pacasanggama (morning after pil).
Adalah pil yang berisi esterogen dosis tinggi yang dimakan pagi hari setelah malamnya coitus.
- Pil mini
Adalah pil yang hanya menggunakan hormone progesterone dalam dosis rendah.
- Keuntungan dan Kekurangan Pil KB
- Keuntungan
- Sangat efektif bila dipakai dengan benar
- Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
- Haid menjadi teratur
- Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
- Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
- Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah, kapan saja
- Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
- Dapat dipakai sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak terlindung
- Dapat mencegah anemi akibat kekurangan zat besi
- Membantu mencegah terjadinya :
- Kehamilan diluar kandungan (ektopik)
- Kista ovarium
- Kanker endomentrium
- Tumor jinak payudara
- Penyakit radang panggul
- Kanker indung telur
- Kekurangan
- Pil harus diminum setiap hari, kurang serasi pada wanita yang pelupa
- Motivasi harus diberikan lebih intensif
- Kemasan baru harus selalu tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis.
- Mengurangi produksi ASI
- Tidak dapat dipakai oleh perokok berat atau wanita dengan TD tinggi terutama pada usia > 35 tahun
- Mempunyai efek samping antara lain :
- Mula, muntah
- Pertambahan BB
- Perdarahan tidak teratur
- Retensi cairan
- Mastalgia
- Nyeri kepala
- Jerawatan
- Alopesia
- Tromboembolisme
Keluhan – keluhan ini akan ada pada bulan pertama pemakaian pil.
- Kontra Indikasi
- Kontra Indikasi Absolute
- Adanya gangguan fungsi hati
- Adanya tromboflebitis atau riwayat tromboflebitis
- Adanya kelainan serebrovaskuler
- Adanya keganasan pada kelenjar mamae
- Adanya keganasan pada alat reproduksi
- Adanya varices yang berat
- Kontra Indikasi Relatif
- Hipertensi, DM, penyakit tiroid
- Perdarahan abnormal pervaginam, tidak jelas kausanya
- Penyakit jantung dan penyakit ginjal
- Serangan ashma bronchial, eksema luas
- Migraine yang hebat
- Epilepsy
- Mioma uteri
- Interaksi Pil KB
Pil KB tidak berinteraksi dengan obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotic) menyebabkan berkurangnya efektifitas dari pil KB.
Wanita pemakai pil KB bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotic (mis : Rimfapicin, Penecillin, Ampicilin, Tetrasiclin, atau golongan Sulfa) ketika mengkonsumsi antibiotic tersebut. Selain pil KB sebaiknya ditambah dengan menggunakan kontrasepsi penghalang (kondom atau diagfragma)
Obat anti kejang (Fenitoin dan Phenobarbital) bisa menyebabkan peningkatan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB. Untuk mengatasi masalah ini, kepada wanita penderita epilepsy yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil KB dosis tinggi.
- Yang Dapat Menggunakan Pil KB
Secara umum, kebanyakan wanita dapat memakai pil KB sebagai cara kontrasepsi secara aman dan efektif, meskipun mereka :
- Belum mempunyai anak
- Remaja
- Gemuk atau kurus
- > 35 tahun, tidak merokok
- Merokok tapi < 35 tahun (harus diawasi)
- Segera setelah keguguran
Juga pada wanita dengan kondisi di bawah ini pada umumnya dapat memakai pil KB :
- Haidnya banyak dan nyeri
- Anemi kekurangan zat besi
- Siklus haid tidak teratur
- Penyakit radang panggul
- TBC (kecuali dengan pengobatan Rimfapisin)
- Cara Memilih Pil KB Untuk Wanita Yang Sesuai
Cara memilih pil KB yang cocok untuk wanita yang sesuai dengan jalan mengenal 3 tipe wanita utama dan megenal pil KB yang diberikan
Mumford (1974) menggolongkan 3 tipe utama wanita :
- Tipe wanita estrogenic adalah wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian esterogen, mereka peka terhadap esterogen
- Tipe wanita balance (seimbang) adalah wanita bersifat seimbang antara estrogenic dan progestrogenik
- Tipe wanita progestogenik adalah wanita yang bereaksi terhadap progesterone, mereka peka terhadap progesterone
Pedoman mengenalinya secara sederhana dapat dilakukan hanya dengan melihat, menanya dan memeriksa.
Tipe wanita
|
Pola Haid
|
Bentuk Fisik
|
Estrogenik
|
Siklus haid 26 hari, lama haid lebih dari 6 hari
|
Bentuk badan pendek, gemuk, feminim, payudara besar, sekresi vagina banyak, panggul besar.
|
Seimbang
(balance)
|
Siklus haid 28 hari, lama haid 5 hari
|
Sedang/biasa
|
Progestogenik
|
Siklus haid lebih dari 30 hari, lama haid 4 hari atau kurang
|
Bertubuh tinggi, kurus, payudara kecil, maskulin, sering berjerawat, pinggul kecil.
|
- Cara Memulai memakan Pil KB
- Bungkus Pil KB yang berisi 21 atau 22 tablet, mulai memakan pil pada hari ke-5 haid, lalu makan pil satu tablet setiap hari, tidak makan pil 6-7 hari
- Bungkus pil mulai diminum pada hari ke-1 siklus haid atau segera setelah abortus atau setelah persalinan sebelum 40 hari (bila tidak menyusui), jika bungkusnya terdiri dari 28 pil.
- Hal-hal yang Perlu Diberitahukan Kepada Akseptor KB Pil
- Memakan pil pada waktu yang sama setiap hari (sore atau malam)
- Setiap pagi lakukan control apakah pil kemarin sudah dimakan
- Jika anda lupa, makanlah 2 pil pada sore hari
- Jika anda lupa 2 pil, makanlah 2 pil hari ini dan makanlah 2 pil lagi pada keesokan harinya
- Jika anda lupa memakan 3 pil, tunggu selama 7 hari setelah hari memakan pil terakhir, kemudian makanlah pil KB mulai dari awal/bungkus baru.
Untuk selama satu minggu tidak makan pil tadi pakailah cara kontrasepsi lain untuk melindungi diri dari kehamilan
- Jika anda lupa lebih dari 3 pil, kemungkinan kegagalan (hamil) akan lebih besar
- Anggaplah selalu bahwa bungkus yang pertama kurang aman
- Jika terjadi perdarahan (spotting), makanlah 2 pil (lipat 2) setiap hari selama 5 hari. Pil untuk lipat 2 hendaknya diambil dari bungkus lain, supaya tidak mengganggu jadwal keteraturan memakan pil.
- Jika dengan cara ini perdarahan tidak berhenti, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
- Haid terjadi pada hari 3-4 sesudah kombinasi habis, jika tidak terjadi haid pil pertama dari bungkus baru dapat dimulai memakannya seminggu setelah pil habis.
- Jika selama makan pil kontrasepsi timbul keluhan
- Kejang-kejang pada tungkai bawah
- Nyeri kepala yang hebat
- Gangguan penglihatan atau (visus)
- Rasa nyeri di dada
Segera konsultasikan ke petugas kesehatan
- Para pemakai pil KB dianjurkan melakukan pemeriksaan pap smear dan pemeriksaan payudara satu tahun sekali.
- Asuhan Keperawatan
- Pengkajian
- Informasi tentang diabetes, perdarahan, penyakit jantung, TD tinggi, migraine, sakit kepala, gangguan syaraf, ginjal, liver, anemia, TBC, stroke, kanker, gangguan mental.
- Riwayat kesehatan diri
- Riwayat penyakit yang pernah diderita
- Hospitalisasi
- Operasi
- Medikasi yang baru digunakan
- Riwayat menstruasi
- Informasi tentang monarche
- Pola menstruasi
- Masalah yang berkaitan dengan mentruasi
- Penggunaan obat
- Riwayat kehamilan
- Pemeriksaan fisik
- Vital sign : TD, fulse
- Penampilan : BB, usia
- Kepala dan leher : Mata, kelenjar limfe
- Dada : Area dada, jantung, payudara
- Abdomen : Organ, massa
- Pelvis : Vulva, vagina, cervix, uterus, tuba, ovarium
- Recta : Spinctertone, massa
- Kulit : Lesi, warna, pigmentasi
- Test Laboratorium
- Papsmear (Ca cervix)
- Chlamidya dan gonorhoe ketika terindikasi
- Urinalisis (daya tarik urinary, infeksi fungsi ginjal)
- Jumlah darah normal (terlepas dari anemia)
- Enzim lever (ketika terindikasi, fungsi lever secara absolute berkontra indikasi pada kontrasepsi oral)
- Diagnosa Keperawatan
- Kurangnya pengetahuan tentang prosedur penggunaan pil KB, efek samping dan kemungkinan komplikasinya
- Rasa takut yang berhubungan dengan efek samping metode kontrasepsi
- Gangguan rasa aman berhubungan dengan mual muntah
- Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan sakuit kepala ditandai dengan peningkatan TD
- Gangguan rasa cemas berhubungan dengan perdarahan bercak-bercak (spotting)
- Perencanaan/Pelaksanaan
DX 1
Kurangnya pengetahuan tentang prosedur penggunaan pil KB, efek samping dan kemungkinan komplikasinya.
Tujuan :
Pasien mengerti tentang prosedur penggunaan pil KB, efek samping dan kemungkinan komplikasi.
Kriteria hasil :
Pasien mengetahui tentang penggunaan pil KB dengan baik dan benar.
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Edukasi tentang pengguanan pil KB yang efektif
|
Pasien mengerti tentang penggunaan KB yang efektif
|
Jelaskan indikasi, kontra indikasi efek samping dari pil KB
|
Pasien mengerti tentang indikasi, kontra indikasi, efek samping dari pil KB
|
Jelaskan bahwa pil KB tidak memiliki perlindungan terhadap penyakit HIV dan PMS
|
Pasien Mengerti Bahwa Pil KB Tidak Memiliki Perlindungan Terhadap Penyakit HIV dan PMS
|
DX 2
Rasa takut yang berhubungan dengan efek samping metode kontrasepsi.
Tujuan :
Pasien merasa tidak takut dengan efek samping metode kontrasepsi.
Kriteria hasil :
Pasien mengatakan bahwa rasa takut berkurang.
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Kemungkinan efek samping metode yang dipilih dibahas oleh perawat
|
Mengetahui banyak informasi akan mengurangi ketakutan tentang hal-hal yang tidak diketahui
|
DX 3
Gangguan rasa aman berhubungan dengan mual dan muntah.
Tujuan :
Memberikan rasa nyaman pada akseptor.
Kriteria hasil :
Rasa nyaman terpenuhi, mual, muntah berkurang.
Intervensi
|
Rasiionalisasi
|
Berikan penjelasan tentang efek samping dari penggunaan puil KB yaitu mual dan muntah
|
Pasien mengerti tentang efek samping dari pil KB yaitu mual dan muntah
|
Berikan vitamin B6 dan ganti dengan pil yang mengandung estrogen lebih rendah
|
Dengan memberikan vitamin B6 dan pil KB yang mengandung estrogen lebih rendah, mual dan muntah berkurang
|
DX 4
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan sakit kepala ditandai dengan peningkatan TD
Tujuan :
Memberikan rasa nyaman.
Criteria hasil :
TD dalam batas normal, sakit kepala berkurang.
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Berikan penjelasan tentang efek samping dari pil KB bias menyebabkan sakit kepala dan TD meningkat
|
Pasien mengerti tentang efek samping dari pilKB yaitu menyebabkan sakit kepala dan TD meningkat
|
Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat analgetik, anti hipertensi dan berikan pil KB yang mengandung estrogen lebih rendah
|
Dengan berkolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat analgetik, antihipertensi dan pil KB yang mengandung estrogen lebih rendah, ssakit kepala dan TD teratasi
|
DX 5
Gangguan rasa cemas berhubungan dengan perdarahan bercak-bercak (spotting).
Tujuan :
Mengurangi rasa cemas
Criteria hasil :
Pasien merasa tenang dan tidak ada perdarahan bercak-bercak.
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Berikan penjelasan tentang efek samping pil KB yaitu perdarahan (spotting)
|
Pasien mengerti tentang efek samping pil KB yaitu perdarahan (spotting)
|
Berikan pil KB 1-2 tablet sehari dengan kadar estrogen lebih tinggi
|
Perdarahan berhenti
|
0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN PADA AKSEPTOR KB PIL"
Post a Comment