ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS



GAMBARAN

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas.

Terdapat beberapa jenis hepatitis virus, yaitu :
Hepatitis A


- Penyebab virus hepatitis A


- Cara penularan : jalur fekal-oral, sanitasi yang jelek. Kontak antar-manusia.Dibawa oleh air dan makanan


- Inkubasi : 15 – 49 hari, rata-rata 30 hari


- Tanda dan gejala :


o Dapat terjadi dengan atau tanpa gejala, sakit mirip flu


o Fase praikterik : sakit kepala, malaise, fatigue, anoreksia, febris


o Fase ikterik : urin yang berwarna gelap, gejala ikterus pada sklera dan kulit, nyeri tekan pada hati.


- Hasil akhir : Biasanya ringan dengan pemulihan. Angka fatalitas <1%. Tidak terdapat status karier atau meningkatnya resiko hepatitis kronis, sirosis atau kanker hati.


Hepatitis B


- Penyebab : virus hepatitis B


- Cara penularan : parenteral atau lewat kontak dengan karier atau penderita infeksi akut, kontak seksual dan oral-oral. Penularan perinatal dari ibu kepada bayinya. Ancaman kesehatan kerja yang penting bagi petugas kesehatan.


- Inkubasi : 28 – 160 hari. Rata-rata 70 – 80 hari


- Tanda dan gejala :


o Dapat terjadi tanpa gejala


o Dapat timbul artralgia, ruam


- Hasil akhir : Dapat berat. Angka fatalitas 1% - 10%. Status karier mungkin terjadi. Meningkatnya resiko hepatitis kronis, sirosis dan kanker hati.


3. Hepatitis C


- Penyebab : virus hepatitis C


- Cara penularan : transfusi darah dan produk darah, terkena darah yang


terkontaminasi lewat perlatan dan obat-obatan.


- Inkubasi : 15 – 60 hari. Rata-rata 50 hari


- Tanda dan gejala : serupa dengan Hepatitis B, tidak begitu berat dan


anikterik.


- Hasil akhir : Sering terjadi status karier yang kronis dan penyakit hati yang kronis dan penyakit hati yang kronis. Meningkatnya resiko kanker hati.


4. Hepatitis D


- Penyebab : virus hepatitis D


- Cara penularan : sama seperti hepatitis B, antigen permukaan virus diperlukan untuk replikasi, pola penularan serupa dengan dengan pola penularan hepatitis B


- Inkubasi : 21 – 140 hari. Rata-rata 35 hari.


- Tanda dan gejala : serupa dengan hepatitis B.


- Hasil akhir : Serupa dengan hepatitis B, tetapi kemungkinan status karier, hepatitis aktif yang kronis dan sirosis lebih besar.


5. Hepatitis E


- Penyebab : virus hepatitis E


- Cara penularan : Jalur fekal-oral, kontak antar manusia dimungkinkan meskipun resikonya rendah.


- Inkubasi : 15 – 65 hari. Rata – rata 42 hari.


- Tanda dan gejala : serupa dengan hepatitis A. Sangat berat pada wanita yang hamil.


- Hasil akhir : serupa dengan hepatitis A, kecuali sangat berat pada wanita yang hamil.



PATOFISIOLOGI


Hepatitis virus menyebabkan inflamasi yang menyebar ke jaringan –jaringan hepar melalui infiltrasi. Inflamasi, degenerasi dan regenerasi dapat terjadi serentak. Inflamasi yang disertai pembengkakan dapat menekan cabang vena porta. Transaminase serum akan meningkat dan masa protrombin memanjang.


TANDA DAN GEJALA


Tanda-tanda dari semua jenis hepatitis virus sama, kecuali untuk hepatitis A yang awalnya bersifat tiba-tiba. Tanda-tanda hepatitis virus dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu :
1. Tahap pra-ikterik (tahap prodromal) yang berlangsung selama satu minggu.


a. Anoreksia


b. Suhu tubuh meningkat disertai menggigil


c. Mual dan muntah


d. Kesulitan mencerna makanan (dispepsia)


e. Nyeri sendi (artralgia)


f. Nyeri tekan pada hepar


g. Cepat lelah, malaise dan hilang minat


h. Berat badan menurun


2. Tahap ikterik dimulai dengan timbulnya ikterik yang berlangsung selama 4-6 minggu. Pada tahap ini, tanda tahap pre-ikterik akan berkurang, kecuali anoreksia, mual, muntah, dispepsia, rasa lemah, dan malaise makin bertambah, nyeri tekan pada hepar juga bertambah. Ikterik timbul karena gangguan metabolisme bilirubin. Urine pasien berwarna kuning tua, transaminase serum (ALT dan AST) dan alkalin fosfatase meningkat, serta masa protrombin memanjang.


3. Tahap pasca-ikterik atau tahap penyembuhan. Tahap ini dimulai ketika ikterik telah hilang.


PENCEGAHAN
1. Membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan cara yang benar.
Feses, urine, cairan tubuh lainnya harus dianggap potensial untuk infeksi dan harus ada cara yang tepat untuk pembuangannya. Kamar-kamar kecil harus dilengkapi dengan septic tank untuk mencegah kontaminasi air dan makanan.
Oleh karena hepatitis B ditularkan secara parenteral (suntikan dan tusukan), hepatitis non A dan non B, hepatitis D, dan mungkin hepatitis A dapat ditularkan melalui jarum atau alat-alat lain yang terkena darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Barang-barang ini harus dibuang dengan cara yang benar. Perawat harus hati-hati jangan sampai pasien atau orang lain tertusuk jarum yang telah digunakan. Sebaiknya sebelum jarum, spuit,dsb. Dibuang, dimasukkan ke dalam kantong yang diberi tanda ”Barang Terkontaminasi”.
Alat-alat yang non-disposibel harus disterilkan dengan steam underpressure dan autoclave.



TINDAKAN MEDIS

- Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis virus. Upaya medis difokuskan pada pemeriksaan untuk memperoleh diagnosis yang tepat dan memberi terapi suportif seperti :
Cairan dan elektrolit
Vitamin K
Antihistamin untuk pruritus
Anti-emetik
Kortikosteroid


- Obat-obat untuk mengurangi kegelisahan dan malaise harus dicegah karena kebanyakan obat-obat ini mengandung sedatif yang harus didetoksifikasi oleh hepar.




PENGKAJIAN


§ Data Subjektif :


o Pernah merasa nyeri kepala, nyeri daerah hepar, artralgia.


o Perubahan pada gastrointestinal (anoreksia,mual,muntah,dispepsia)


o Berat badan menurun


o Pernah mengalami peningkatan suhu tubuh disertai menggigil


o Cepat lelah, kurang enak yang tidak hilang dengan istirahat.


o Pemajanan potensial pada virus hepatitis (suntikan obat-obat terlarang, tranfusi darah, kontak seksual)


§ Data Objektif :


o Ikterik pada kulit dan sklera. Perhatikan ada petekie atau tidak.


o Pembesaran kelenjar limfe.


o Pemeriksaan abdomen ditemukan pembesaran hepar, nyeri tekan pada daerah hepar.


o Tanda-tanda cairan dan elektrolit tidak seimbang


o Temperatur



DIAGNOSA KEPERAWATAN
Keletihan yang berhubungan peningkatan metabolisme dan asupan kurang.
Gangguan raa nyaman yang berhubungan dengan nyeri daerah hepar, pruritus, artralgia, mual.
Kekurangan volume cairan (potensial) yang berhubungan dengan asupan kurang, mual dan muntah, serta peningkatan suhu.
Gangguan nutrisi kurang karena kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan metabolisme meningkat, sedangkan asupan makanan kurang (anoreksia).
Kerusakan integritas kulit (potensial) yang berhubungan dengan pruritus.
Penularan potensial ke orang lain yang berhubungan dengan penularan melalui darah, cairan tubuh yang lain, feses dan urine.
Isolasi sosial yang berhubungan dengan takut menularkan penyakitnya ke anggota keluarga yang lain.



HASIL YANG DIHARAPKAN
Pasien menambah asupan makanan dan cairan
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Pasien mengatakan keluhan rasa nyeri, pruritus, mual dan sebagainya berkurang.
Integritas kulit : bebas dari luka dan bekas garukan.
Pasien mengatakan dapat menyesuaikan dengan teknik pencegahan penularan penyakitnya.
Pasien mencuci tangan setelah eliminasi, sebelum makan.


INTERVENSI/IMPLEMENTASI
Pantau keletihan. Ajarkan bagaimana menghemat tenaga. Pasien memerlukan banyak waktu untuk istirahat. Tindakan medis atau keperawatan direncanakan dan disesuaikan sehingga tidak mengganggu istirahat/tidur pasien.

Pertahankan asupan makanan dan cairan yang cukup. Pasien ini memerlukan cairan sebanyak 3000 ml tiap hari. Bagi pasien yang mengalami mual dan muntah, cairan dapat diberikan melalui infus. Makanan tinggi kalori dan rendah lemak, mudah dicerna, dan tidak membentuk gas. Makanan dapat diberikan sedikit namun sering. Pasien tidak boleh diberi minuman beralkohol karena metabolisme alkohol terjadi di hepar. Obat anti-emetik dapat diberikan 30 menit sebelum makan.


Cegah trauma. Temukan trauma yang mungkin terjadi di rumah sakit dan pencegahannya. Perdarahan adalah masalah yang dapat timbul jika masa protrombin memanjang. Urine dan feces harus dipantau untuk adanya perdarahan. Masa protrombin, hematokrit dan hemoglobin juga diperiksa secara teratur. Perawat harus mencegah terjadinya hematoma akibat tindakan perawatan, misalnya :
Rencanakan pengambilan darah (untuk pemeriksaan) untuk menghindari pengambilan darah yang berulang-ulang.
Jika mungkin, obat-obat tidak diberikan secara parenteral.
Beri tekanan selama 5 menit pada bekas tusukan jarum.
Gunakan sikat gigi yang lembut.


Beri perawatan secara isolasi. Apakah pasien ini dapat dirawat dikamar bersama pasien hepatitis juga? Semua pasien dengan hepatitis virus harus diisolasikan. Untuk pasien hepatitis A, kewaspadaan enterik atau kewaspadaan universal yang harus diperhatikan, yaitu :
Cuci tangan dengan benar bagi pasien dan para staf yang merawatnya
Gunakan sarung tangan jika ada kontak dengan feses dan urine
Gunakan gown jika ada kemungkinan seragamnya terkontaminasi
Perlunya WC tersendiri dan WC yang dicuci setiap hari.
Alat-alat yang terkontaminasi harus dicuci dengan cara yang tepat; alat-alat tenun dimasukkan ke dalam kantong yang tersedia dan diberi tanda ”Terkontaminasi”.


Kewaspadaan universal untuk Hepatitis B terhadap darah dan cairan tubuh yang lain :

§ Cuci tangan dengan benar bagi pasien dan para staf yang merawat pasien.

§ Gunakan sarung tangan jika memegang darah atau cairan tubuh yang lain.

§ Gunakan gown, masker, atau eye goggles (pelindung mata) jika ada kemungkinan percikan darah atau cairan tubuh.

§ Alat-alat yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh harus dicuci dengan benar; alat-alat tenun dimasukkan ke dalam kantong yang tersedia dan diberi tanda ”Terkontaminasi”.

§ Semua alat-alat yang digunakan untuk suntikan dimasukkan ke dalam kantong yang tahan tusukan sebelum dimasukkan ke dalam tempat sampah khusus.

§ Spesimen darah dan cairan tubuh yang lain harus diberi tanda agar petugas di laboratorium dapat melakukan kewaspadaan.

§ Beritahu pasien agar tidak melakukan hubungan seksual hingga penyakitnya sudah tidak menular.


Beri kenyamanan. Pada tahap prodromal, ketika pasien merasa sangat terganggu akibat sakit kepala, artralgia, panas yang tinggi, dsb, tindakan dibawah ini dapat menguranginya.

§ Seka pasien dengan air hangat

§ Pijat ringan pada bokong, hindari menggunakan alkohol

§ Rapikan tempat tidur, balik, dan tepuk bantalnya.

§ Kamar harus tenang, ventilasi baik, bebas dari cahaya keras.



Kurangi isolasi sosial. Pasien bersama keluarga terdekat perlu diberitahu cara-cara mencegah penularan infeksi sehingga mereka tetap dapat mengunjungi pasien dan menjaga agar mereka tidak tertular penyakitnya.

Penyuluhan pasien. Pasien diberi pengertian bahwa proses penyembuhan membutuhkan waktu lama sampai beberapa bulan; bahwa pemeriksaan darah masih perlu dilaksanakan setiap minggu sekalipun ia sudah dipulangkan. Beberapa hal penting yang perlu diketahui pasien :

§ Cara penularan penyakitnya

§ Cara pencegahan penularan ke orang lain

§ Kebutuhan istirahat/tidur

§ Kebutuhan diet, cairan, dan elektrolit.

§ Tindakan untuk mengurangi pruritus.




DAFTAR PUSTAKA

Baradero.M dkk. 2008. Klien Gangguan Hati. EGC. Jakarta
Ester M. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Pendekatan Sistem Gastrointestinal.EGC. Jakarta
Smeltzer dan Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta

0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel