Asuhan Keperawatan Keluarga
BAB I
TEORITIS ASKEP KELUARGA
- Keluarga
Departemen Kesehatan RI
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di sesuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Silvia G. Bailon dan Aracelis Maglaya
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergantung kerana hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan atau mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing mendapatka serta mempertahankan kebudayaan.
- Typologi keluarga
- Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
- Keluarga besar adalah keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara, misalnya :nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya
- Keluarga berantai adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti
- Keluarga duda/janda adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
- Keluarga berkomposisi adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama
- Keluarga kabitas adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu kelurga
- Peran fungsi keluarga
Peran keluarga
- Peran Ayah : ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga , sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
- Peran Ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anaknya. Pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya
- Peran Anak : anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual
Fungsi keluarga
- Fungsi bilogis
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- Fungsi psikologis
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman
- Memberikan perhatian diantara anggota masyarakat
- Fungsi sosialisasi
- Membina sosialisasi pada anak
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
- fungsi ekonomi
- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Fungsi pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat –tingkat perkembangan
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating
- Typologi masalah kesehatan keluarga
- Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyaki,
- Penyakit keturunan seperti asma bronkiale
- Keluarga/anggota menderita penyakit menular seperti TBC
- Jumlah anggota kelurga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya keluarga
- Resiko terjadinya kecelakaan dalam keluarga
- Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga
- Keadaan yang dapat menimbulkan stress
- Sanitasi lingukungan buruk
- Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan
- Sifat keperibadian yang melekat
- Kurang/tidak sehat adalah kesehatan dalam mendapatkan kesehatan
- Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosa
- Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
- Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu dan keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga
- Perkawinan
- Kehamilan
- Persalinan
- Masa nifas
- Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyaki,
- Askep keluarga dari pengkajian sampai evaluasi
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu metode pemecahan masalah kesehatan keluarga yang dinamis dan menggunakan pemikiran yang kritis melalui identifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga dan pendekatan tahapan proses keperawatan keluarga
- Pengkajian keperawatan keluarga
Pengkajian keluarga merupakan proses tahap pengumpulan data secara kmprehensif, untuk mengidentifikasi berbagai informasi potensial masalah individu dan kekuatan dalam keluarga dan menggunakan format pengkajian khusus dalam upaya mempersiapkan asuahan keperarawatan keluarga efektif efesien
Data keluarga yang harus diidentifikasi adalah:
- Data demografi, sosilakultural keluarga dan lingkungan
- Struktur dan fungsi keluarga
- Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
- Tahap perkembangan keluarga
Pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga meliputi:
- Pengkajian fisik
- Mental
- Emosional
- Sosial
- Pengkajian spritual
- Prioritas masalah
Setelah menentukan masalah atau diagnosa keperawatan , langkah selanjutnya ada lah menetukan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut:
- Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan dalam keluarga dapat diatasi
- Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam kehidupan keluarga seperti penyakit
- Perlu mempetimbangkan respons dan perhatian kelurga terhadap asuah keperawatan yang akan diberikan
- Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi
- Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
Skala Prioritas Dalam Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga
Untuk dapat menentukan prioritas kesehata dan keperawatan keluarga perlu disusun skala prioritas sebagai berikut:
Kriteria Nilai Bobot
|
1. Sifat masalah…………………………………………………………………1
Skala:
Ancaman kesehatan ………………………………………………… 2
Tidak/kurang sehat….………………………………………………. 3
Krisis……………………………………………………………... ... 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah……………………………………….. 2
Skala :
Dengan mudah……………………………………………………… 2
Hanya sebagian…………………………………………………….. 1
Tidak dapat…… ……………………………………………………. 0
3. Potensi masalah……………………………………………………………... 1
Skala:
Tinggi………………………………………………………………. 3
Cukup………………………………………………………………. 2
Rendah……………………………………………………………... 1
4. Menonjolnya masalah…………………………………………………….... 1
Skala:
Masalah berat harus ditangani……………………………………... 2
Masalah yang tidak perlu segera ditangani………………………… 1
Masalah tidak dirasakan…………………………………………… 0
|
Skoring :
- Tentukan skor untuk setiap kriteria
- Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skor x Bobot
Angka tertinggi
- Jumlahkan skor untuk semua kriteria
- skor tertinggi adalah 5, dan semua untuk seluruh bobot
- Diagnosa Keperawatan
Setelah data dari hasil pengkajian dikelompkkan berdasarka data subjektif dan data objektif, maka dilakukan perumusan diagnosa keperawatan yang berfokus pada individu-individu dalam keluarga. Dalam perumusan diagnosa keperawatan kelurga ini memenuhi unsure-unsur masalah (problem ), penyebab( etiologi) dan tanda dan gejala ( symtomp)
Diagnosa keperawatan keluarga dapat dibedakan menjadi:
- Diagnosa aktual
- Diagnosa resiko tinggi
- Diagnosa potensial
- Perencanaan Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan keluarga disusun berdasarkan prioritas masalah keperawatan keluarga dan menetapkan tujuan umum dan tujuan khusus, serta kriteria dan standar keperawatan kleuarga, mengidentifikasi sumber daya keluarga dan melakukan intervensi keperawatan kelurga.
- Implementasi Keperawatan
Perencanaan keperawatan keluarga yang telah disusun sebelumnya dilaksanakan dan menggunakan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki oleh individu –individu dalam keluarga, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam melakukan tindakan –tindakan keperawatan sebaiknya perawat melakukan kontrak sebelumnya ( waktu, tempat, topik yang didiskusikan, siapa anggota keluarga yang akan ditemui), mempersiapkan peralatan / instrument yang dibutuhkan agar perawat dan klien / keluarga mempunyai persiapan pada saat pelaksanaan kegiatan implementasi.
- Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahapan untuk memonitori ada atau tidak peruabahan ataupun keberhasilan implementasi keperawatan sesuai dengan kriteria/standar yang telah ditetapkan. Pada tahapan evaluasi perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dan disusun menggunakan SOAP
S : Subjektif, ungkapan perasaan pasien atau keluhan klien/ keluarga
O : Objektif, keadaan objektif yang dapat diidentifikasi perawat menggunakan pengamatan
A : Analisa, meruapakan analisa perawat setelah mengetahui respon objektif/subjektif
P : Perencanaan (lanjutan) identifikasi tindak lanjut yang dilakukan
BAB II
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
- Data umum
- Nama kepala keluarga : Bpk. P.
- Alamat : Jl. Mesjid Gg A. No. 16
- Komposisi Keluarga
No | Nama | Jenis kelamin | Hub.dgn KK | Umur | Pendidikan |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 |
Bpk. P. Ibu. N. Bpk. J. Ibu. F. Bg. A. An. I. An. W. An. M. An. F. An.E. An. E. |
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki- laki Laki- laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan |
Suami/ kk Istri Kakek Nenek Adik suami Anak Anak Anak Anak Anak Anak |
42 tahun
31 tahun
82 tahun
80 tahun
31 tahun
13 tahun
9 tahun
6 tahun
4.5 tahun
3 tahun
3 tahun
|
SMA
SD
-
-
-
SLTP
SD
-
-
-
-
|
kembar
Keterangan :
:Laki-laki
: Perempuan
: sakit
-----: Tinggal satu rumah
- Tipe Keluarga
Keluarga bapak P adalah keluarga dengan tipe extendetd family, dimana dalam keluarga tidak hanya keluarga inti(ayah, ibu, dan anak) tetapi dalam keluarga tinggal mertua dan adik ipar
- Suku Keluarga
Keluaga bpk P adalah suku jawa . Dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat kepuskesmas.
- Agama
Keluarga menganut agama dan menjalankan kewajibat sholat lima waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama islam.
- Status Sosial ekonomi
Ibu “ N” mengatakan penghasilan suaminya belum dapat mencukupi kebutuhan sehari- hari karena suaminya kerja mocok-mocok( kadang bekerja namun sering juga tidak bekerja). Oleh sebab itu maa ibu N bekerja menjual jamu gendong agar dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena belum dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari maka ibu N dan suaminya masih tinggal bersama orang tua /mertua , untuk mengurangi pengeluarna dana. Apabila mengontrak rumah ibu N tidak mempunyai simpanan uang, karena penghasilannya dan penghasilan suaminya tidak mencukupi. Karena tinggal dengan orang tua maka kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Apabila ada pengeluaran yang berlebihan dan tidak dapat dipenuhi maka keluarga biasanya dibantu oleh orang tua.
- Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berinteraksi, biasanya hanya menonton televisi sambil bercerita.
- Riwayat dan Tahapan Perkembagan Keluarga
- Tahapan perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan anak baru lahir dengan tugas perkembagan keluarga yaitu: mempersiapkan manjadi orang tua, adaptasi dengan peruabahan adanya anggota keluarga, interkasi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan,
Saat ini anak masih tidur bersama dengan orang tua, karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan kamar ditambah lagi.
Ibu mengatakan selama kehamilan selalu memeriksakan kehamilannya, anak lahir kembar dengan cara spontan, BB 2 kg, jenis kelamin perempuan dan ditolong oleh bidan, immunisasi anak lengkap, anak sudah dapat berbicara, berjalan dan bermain. Komunikasi suami istri tidak ada masalah dan hubungan dalam keluarga bpk. P. baik.
- Tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Anak masih tidur satu kamar dengan orang tua, Ibu mengakui bahwa An.E dan An E. kurang gizi karena waktu hamil ibu tidak selera makan, sehingga anak lahir dengan bb 2 kg, sekarang An.T sudah sedikit mau makan, timbangannya sekarang 9,5 kg dengan umur 3 tahun.
- Riwayat keluarga inti
Ibu N mengatakan bahwa suami adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah.
- Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dari pihak suami /istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai , pemabuk ataupun pencuri
III. Lingkungan
- Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk P. adalah milik mertuanya yaitu Bpk S dengan luas rumah 5x 17 m2 .Rumah ini teridiri dari 1 lantai semen dalam keadaan bersih. Atap rumah ini dari seng dinding terbuat dari batu . Penataan peralatan rumah tangga kurang tertata rapi. Kamar ada dua buah ,ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi sendiri dan jamban sendiri, keadaan sedikit kotor , sumber air berasal dari air sumu, depan rumah terdapat teras kecil tempat kakek membuat bahan-bahan untuk es campur untuk dijual.
pintu
Ruang
Tamu dan R. TV
Pintu
Teras
|
- Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jl. Mesjid Gg. A. berpenduduk padat khususnya tetangga bpk. P yang sebagian besar bekerja bangunan dan jualan, Khidupan antar tetanga terjalin akrab dan saling mengunjungi.
- Mobilitas geografis keluarga
Setelah menikah keluarga bpk P tinggl di rumah orang tua ibu H karena penghasilan belum mencukupi untuk mengontrak rumah
- Pengumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bpk, P aktif dalam kegiatan diwilayahnya. Ibu N mengatakan mengikuti kegiatan seperti perwiritan yang dilakukan setiap hari jumat jam 15.00 Wib
- Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bpk P tinggal bersama dengan orang tua , menururt ibu N dengan tinggal bersama orang tua maka merasakan sangat dibantu apabila membutuhkan sesuatu , apabila kekurangan dana biasanya dibantu oleh orang tuanya.
IV.Struktur Keluarga
- Pola Komuniksi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka sama lain.Dalam kegiatan Bpk P apabila ada masalah didiskusikan bersama ibu N dan terkadang meminta nasehat dari mertuanya terutama ibu T. Dalam keluarga sama semua anggoat keluarga bebas menyatakan pendapat tetapi yang mengambil keputusan adalah bpk P sebagai kepala keluarga. Pengambila keputusan didahului dengan cara diskusi.
- Struktur kekuatan keluarga
Keluarga bpk P saling menghargai satu sama lain saling membantu, serta saling mendukung. Bpk P dan ibu N mampu merawat diri seindiri dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk An. E dan An E, masih balita sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh ibu N dan diabntu oleh orang tua ( ibu T), apabila ada masalah ibu N diskusi dengan suami dan juga nasehat kepada orang tua .
- Struktur Peran
- Bpk P adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai tukang bangunan yang kadang bekerja namun juga tidak bekerja. Apabila dirumah turut membantu mengasuh keenam anaknya.
- Ibu N adalah seorang ibu yang bekerja sebagai penjual jamu yang bekerja sore hari hingga malam hari
- Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah
- Nilai dan norma budaya
Keluarga Bpk P diterapkan aturan, aturan sesuai dengan ajaran agama islam dan menerapkan anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan agama
V Fungsi Keluarga
- fungsi afektif
semua anggota keluarga bpk P saling menyayangi satu sama lain, tempat tinggal saudara –saudara saling berjauhan .Apabila ada yang menderita sakit mereka saling membantu keluarga bpk P juga tinggal serumah dengan mertua dan mereka sangat membantu apabila terjadi kesusahan.
- fungsi sosialisasi
keluarga Bpk P menekankan perlunya hubungan dengan orang lai , mereka membiasakan anak mereka bermain dengan teman-temannya
- fungsi perawatan Keluarga
Ibu N mengatakan An E &E dengan lahir kembar ( 3 thn) .Sedang menderita gizi buruk sejak lahir dan sampai sekarang dengan bb 9 dan 9,5 kg , TB= 130& 120cm. Ibu N mengatakan bahwa anaknya tidak selerah makan , makanan yang dimakan tidak memenuhi syarat kebutuhan gizi keluarga, hanya ada nasi, sayur, lauk pauk dan kecap tanpa ada buah & makanan tambahan. Ibu N menyatakan imunisasi An E & E tidak lengkap dan ibu N tidak mengerti tentang manfaat pemberian imunisasi, jika anaknya sakit ibu langsung membawa anaknya kepuskesmas Polonia.
VI.Stress dan Koping Keluarga
- Stressjangka panjang dan jangka pendek
Ibu N menyatakan dan berharap anaknya cepat gemuk seperti anak seusianya. Ibu N ingin mempunyai rumah sendiridan tidak tinggal bersama orang tua lagi.
- Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya bersama suami. Apabila perlu nasihat biasanya keluarga Bpk. P. minta nasehat orang tuanya.
- Strategi koping
Keluarga megatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga masukan dari keluarga ( terutama orang tua) dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
- Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adannya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif.
VII.Haarapan keluarga
Keluarga mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit pada keluarga.
VIII.Data tambahan
- Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari , menu makanan nasi, sayuran seperti bayam, kangkung, sayur asam, daun ubi, lauk pauk seperti ikan ,telur, tahu, tempe. Buah jarang dikonsumsi oleh keluarga .Untuk An E dan E ditambah dengan susu . An E & E makan nasi hanya 1/4centong, dicampur dengan sayru dan lauk pauknya. Minuman yang dikonsumsi air putih, the manis dan es , porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi kebutuhan.
- Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air besar dan buang air kecil.
- Istirahat dan tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur
- Aktifitas sehari-hari
Bpk. P bekerja mocok-mocok( kadang bekerja namun kadang juga tidak), Ibu N bekerja menjual jamu pada sore hari, An E&E bermain bersama-sama anak-anak seusianya disekitar rumah.
- Merokok
Bapak P mempunyai kebiasaan merokok1/2 bungkus setiap hari dan merokok dalam rumah.
Analisa Data
No
|
Data
|
Diagnosa Keperawatan
|
1
2
|
Data subjektif
· Ibu N mengatakan anaknya lahir kembar
· Ibu N mengatakan anaknya kurang gizi
· Ibu N mengatakan An E&E tidak selerah makan
· Ibu N mengatakan bahwa makanan yang dimakan tidakmemenuhi sayarat kebutuhan gizi keluarga
· Ibu N mengatakan jika sakit An E&E langsung dibawah kepuskesmas
Data objektif
· BB : 9 & 9,5 kg
· TB : 120 & 130 cm
· Kesadaran compos mentis
· T : 36,5 & 36,7 0 C
· RR : 24 & 25 x/i
· N : 85 & 82 x/i
· Nafsu makan kurang
Data subjektif
· Ibu N mengatakan An E dan An E belum lengkap imunisasi DPT3 dan campak
· Ibu N tidak mengerti tentang manfaat imunisasi
|
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan hidup pada An E& E (3 tahun), (keluarga bpk P) b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah nutrisi/gizi buruk
Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An E & E ( 3 thn) dikeluarga bpk P ( 42)b/d ketidakmampuan keluarga menuntaskan pemberian imunisasi pada An E dan An E ( 3 tahun)
|
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
|
An. E
|
An. E
|
Ibu N
|
Bpk P
|
kepala
|
Rambut tipis, coklat, LK : 50 cm, bersih dna tidak ada benjolan
|
Rambut tipis, coklat, LK : 51 cm, bersih dan tidak ada benjolan
|
Rambut hitam bersih
|
Rambut hitam bersih
|
Tanda-tanda
vital
|
N : 85 x/i
RR: 24x/i
S:36,5 0c
BB: 9 kg
|
BB: 9,5 kg
N : 82 x/i
RR: 25x/i
S : 36,7 0c
|
TD:120/80 mmHg
N : 80 x/i
RR: 26x/i
S : 37,2 0c
|
TD:110/70 mmHg
N : 88 x/i
RR: 22x/i
S : 36,80c
|
BB, TB /PB
|
BB: 9 Kg
PB: 102 cm
|
BB: 9,5 Kg
PB: 103 cm
|
BB: 45Kg
PB: 155 cm
|
BB: 50 Kg
PB: 165 cm
|
Mata
|
Tidak anemis
Secret tidak ada
|
Tidak anemis
Tidakada sekret
|
Tidak anemis
|
Tidak anemis
|
Mulut
|
Mukosa lembab, tidak ada stomatitis
|
Mukosa lembab, tidak ada stomatitis
|
Mukosa ada tidak ada kesulitan menelan
|
Mukosa ada tidak ada kesulitan menelan
|
Leher
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
|
Hidung
|
Secret warna bening
|
Tidak bersekret
|
Tidak bersekret
|
Tidak bersekret
|
Dada
|
Bunyi jantung dan paru normal LD : 34
|
Bunyi jantung dan paru normal LD : 35
|
Bunyi jantung dan paru normal
|
Bunyi jantung dan paru normal
|
Abdomen
|
Kembung tidak ada masalah
|
Kembung tidak ada masalah
|
Kembung tidak ada masalah
|
Kembung tidak ada masalah
|
Tangan
|
Kurus tinggal tulang, turgor baik :13 cm
|
Kurus tinggal tulang, turgor baik :12 cm
|
Tidak ada masalah , turgor kulit baik
|
Tidak ada masalah , turgor kulit baik
|
Kaki
|
Kaki kurus kering ,turgor baik
|
Kaki kurus kering ,turgor baik
|
Tidak ada keluhan
|
Tidak ada keluhan
|
Prioritas Masalah
Diagnosa keperawatan keluarga yang muncul antara lain:
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan hidup pada An E& E (3 tahun), (keluarga bpk P) b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah nutrisi/gizi buruk.
No
|
Kriteria
|
Skore
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah
- aktual
|
3/3 x1
|
BB kurang dirasakan selama kelahiran sampai sekarang dengan tanda dan gejala sesuai dengan penyakit kekurangan gizi, belum dilakukan tindakan apapun hanya memberi makanan biasa saja (nasi, sayur, lauk pauk tanpa buah),jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan giziburuk
|
2
|
Kemungkinan masalah untuk diubah
- Mudah
|
2/3 x2
|
Ibu mau tahu tentang gizi baruk tapi masih ragu-ragu , dilihat dari jarak Yankes tidak terlalu jauh dan harganya terjangkau
|
3
|
Potensial masalah untuk dicegah
-Cukup
|
2/3 x1
|
Masalah dapat dicegah agar tidak berlnjut mengingat gizi buruk merupakan penyakit yang mudah untuk dicegah, tetapi ibu masih ragu-ragu dalam merawat anaknya
|
4
|
Menonjol masalah
- dirasakan dan tidak perlu ditangani
Total
|
½ x 1
|
Masalah gizi buruk pada An E dan E dirasakan betul keluarga tetapi keluarga masih belum memahami apa yang harus dilakukan
|
- Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An E & E ( 3 thn) dikeluarga bpk P ( 42)b/d ketidakmampuan keluarga menuntaskan pemberian imunisasi pada An E dan An E ( 3 tahun).
No
|
Kriteria
|
Skore
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah
- Resiko tinggi
|
2/3x 1
|
Masalah ini belum terjadi namun terdapat data bahwa An E & An E belum diimunisasi DPT3 dan campak. Usia An E Dan E saat ini 3 thn bila tidak dimotifasi An E. Untuk diimunisasi maka waktu yang tepat untuk imunisasi terlewat
|
2
|
Kemungkinan masalah untuk diubah
- Cukup
|
1/2x 1
|
Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari sumber dana, jarak puskesmas, posyandu selalu diadakan tiap bulan disetempat, namun pemahaman keluarga masih kurang
|
3
|
Potensial masalah untuk dcegah
- Tinggi
|
3/3x 1
|
Dengan pemberian penyuluhan tentang komunikasi masalah sangat tingggi untuk dicegah sehingga keluarga mendukung untuk kelengkapan imunisasi
|
4
|
Menonjolnya masalah
- Masalah dirasakan tapi tidak segera ditangani
Total
|
1/2x 1
3 1/6
|
Keluarga merasakan bahwa bila tidak diimunisasi An E& E akan terjangkit berbagai penyakit terkait tidak lengkapnya imunisasi ,tapi keluarga tidak yakin ingin segera ditangani
|
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan hidup pada An E& E (3 tahun), (keluarga bpk P) b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah nutrisi/gizi buruk.
- Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An E & E ( 3 thn) dikeluarga bpk P ( 42)b/d ketidakmampuan keluarga menuntaskan pemberian imunisasi pada An E dan An E ( 3 tahun).
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No
|
Diagnosa
keperawatan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1
|
I
|
Tgl 05-05-08 jam 10.00-11.00
1. Mengucapkan salam
2. Memvalidasi keadaan keluarga
3. Mengingatkan kontrak
4. Menjelaskan tujuan
TUK 1
1.1. Mengeksplorasikan pengetahuan keluarga tentang pengertian pada balita
1.2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda-tanda dan penyebab kurang gizi dengan menggunakan media leaflet/lembar balik
1.3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang menu seimbang dengan menggunakan media dan model jenis makan yang mengandung nilai gizi sesuai dengan kebutuhan
1.4. Mendiskusikan kepada keluarga mengelompokan bahan makanan sesuai dengan triguna makanan
1.5. Memberikan kesempatan dan memotifasi keluarga untuk mengelommpokkan jenis makanan yang ada
1.6. Berikan pujian atas tindakan dan perilaku yang benar/positif
1.7. Memandu keluarga untuk mengulagi apa yang telah dijelaskan
|
S:
· Keluarga menjawab salam
· Ibu menyetujui pertemuan saat ini selama 60 menit tentang gizi buruk
· Ibu menyebutkan pengertian nutrisi pada balita
· Ibu mengatakan penyebab gizi buruk karena factor social, kemiskinan
· Ibu mengatakan sudah mengerti tentang menu seimbang
· Ibu mengatakan sudah mengerti tentang pengolompokan bahan makanan
· Ibu mengatakan setelah dijelaskan jadi menambah ilmu tentang gizi buruk
O:
· Ibu komperatif dan aktif saat dijelaskan
· Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan
A:
· Ibu dapat menyebutkan pengertian nutrisi, penyebab dan tanda –tanda gizi buruk
· Ibu dapat mengidentifikasi masalah gizai buruk
· Ibu dapat menyimpulkan masalah tentang anaknya
P: lanjutkan ke TUK berikutnya
|
TUK 2
2.1.Menjelaskan kepada keluarga tentang akibat lanjut gizi pada anak balita dengan menggunakan alat Bantu media lembar balik/cilpcart poster
2.2.Membimbing keluarga untuk mengatasi resiko gizi kurang pada balita
2.3.Mendiskusikan kembali dengan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan gizi buruk
2.4.Memberikan reinforcement posistif atas jawaban keluarga
|
S:
· Ibu mengatakan akan merawat anaknya dengan gizi buruk
O:
· Keluarga mendengar penjelasan yang diberikan
· Ibu aktif saat diskusi
A:
· Ibu dapat menyebutkan akibat lanjut bila gizi buruk
P: lanjut ke TUK berikutnya
|
||
TUK 3
3.1 Memberikan pujian atas tindakan dan perilaku yang benar/positif atau dapat diberikan kesempatan kepada keluarga untuk memikirkannya
3.2.Mendiskusikan dengan keluarga tentang menu makanan , cara pengolahan dan penyajian menggunakan model jenis makanan yang mengandung nilai-nilai kebutuhan
3.3. Mendiskusikan pada keluarga cara menyusun menu makanan
3.4. Mengevaluasi apa yang telah disajikan keluarga untuk makanan sehari-hari
3.5. Mengulang penjelasan apabila ada hal-hal belum dimengerti keluarga atau informasi yang terlupakan
|
S: ibu mengatakan pernah mengolah dan menyajikan menggunakan model jenis makanan yang mengandung nilai gizi yang sesuai kebutuhan
O: Ibu mendemonstrasikan cara pengolahan makanan yang mengandung gizi
A: Ibu mampu mendemonstrasikan cara pengolahan makanan
P:- ingat kembali hal-hal yang pernah didiskusikan
- memotivasi keluarga untuk melakukan dan merawat balita yang kurang gizi,lanjut ke TUK berikutnya
|
||
TUK 4
· Mendiskusikan dengan keluarga tentang situasi dan lingkungan ruang makan yang dapat meningkatkan selera makan
· Mendiskusikan dengan keluarga tentang suasana makan yang disukai oleh keluarga/ anak balita
· Memberikan kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikan cara-cara penataan tempat /lingkungan makanan
· Melakukan evaluasi dengan kunjungan keluarga tidak terencana
|
S: Ibu mengatakan bahwa penataan meja makan sudah rapi dan akan membuat balita selera makan dari meja makan
O: Meja makan terlihat bersih dan rapi
A: Ibu dapat menjelaskan manfaat kebersihan di lingkungan ruang makan
P:- Observasi lingkungan ruang makan saat kunjungan tidak terencana
- Observasi kondidi anak tiap kunjungan
|
||
TUK 5
· Memberikan pujian atas tindakan dan perilaku yang benar/positif
· Menjelaskan kepada keluarga tentang pemanfaatan Yankes puskemas
· Menyatakan keluarga tempat Yankes yang mana akan mereka gunakan
· Motivasi keluarga unutk melakukan kunjungan ke yankes sesuai kebutuhan
· Melakukan evaluasi terhadap kunjungan yang tidak terencana
|
S:
· Ibu menjelaskan manfaat pelayanan kesehatan
· Ibu akan membawa anaknya kepuskesmas bila sakit
· Ibu komperatif dan aktif saat di jelaskan
O:Ibu dapat menjelaskan manfaat Yankes
A: Ingatkan cara perawatan anak dengan gizi buruk
P: Observasi keadaan anak saat kunjungan
|
0 Response to "Asuhan Keperawatan Keluarga"
Post a Comment