Asuhan Keperawatan Hipotensi

BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
(Kunjungan Pertama)

I. 1. Latar Belakang
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal yang bertujuan mengumpulkan data tentang status kesehatan klien. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga.

asuhan keperawatan Hipotensi
Hipotensi

Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien harus dilakukan pengkahian baik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang lainnya.

2. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
a. Data umum
b. Lingkungan
c. Fungsi keluarga
d. Pemeriksaan fisik (khususnya bagi anggota keluarga yang beresiko tinggi)
e. Harapan keluarga

3. Masalah Keperawatan
Belum ada karena pengkajian belum dilakukan.

II. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa
(Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan).


2. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 detik terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga.

3. Tujuan Khusus
  • Terkumpul data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik (khususnya bagi anggota keluarga yang beresiko tinggi).
  • Teridifikasi masalah kesehatan.


III. Rencana Kegiatan
1. Topik : Pengkajian data umum, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik dan harapan keluarga.
2. Metode : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
3. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik.
4. Waktu : Hari Rabu 4 April 2007 pukul.
5. Tempat : Jalan Karya Utama
6. Strategi pelaksanaan:

 Orientasi
  • Mengucap salam
  • Memperkenalkan diri
  • Menjelaskan tujuan kunjungan
  • Memvalidasi keadaan keluarga

 Kerja
  • Melakukan pengkajian
  • Melakukan pemeriksaan fisik (khusus untuk anggota keluarga yang beresiko)
  • Mengidentifikasi masalah kesehatan
  • Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan keluarga

 Terminasi
  • Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
  • Mengucap salam


7. Kriteria evaluasi:
 Struktur
  • Lp disiapkan
  • Alat bantu / media disiapkan
  • Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana


 Proses
  • Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
  • Keluarga aktif dalam kegiatan


 Hasil
  • Didapatkan: data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang beresiko dan harapan keluarga
  • Teridentifikasi masalah kesehatan



LAPORAN PENDAHULUAN
(Kunjungan Kedua)

I. 1. Latar Belakang
Setelah mengunjungi dan menjelaskan tujuan praktek di wilayah Puskesmas Medan Johor kepada Ibu Rt, maka ditetapkan untuk membina keluarga dengan resiko tinggi di wilayah Puskesmas Medan Johor yaitu keluarga Bp. M dengan keluhan bapak sering pusing dan terasa oyong lalu lemas.
Pada hari Kamis (pertemuan I) telah didapatkan data-data umum, dan lingkungan, fungsi keluarga dan harapan keluarga. Maka pada pertemuan ke-2 hari ini akan dilakukan / dilanjutkan pengkajian data yang lain untuk kelengkapan dalam menentukan masalah dan diagnosa keperawatan dari keluarga tersebut.

2. Data Yang Perlu Dikaji
a. Riwayat dan tahap perkembangan
b. Struktur keluarga
c. Stress dan koping keluarga
d. Pemeriksaan fisik Bp. M (68 tahun)

3. Masalah Keperawatan
(Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum lengkap)

II. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa
(Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum lengkap)
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya masalah pada keluarga
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengkajian dapat dikumpulkan data:
  • Riwayat tahap perkembangan keluarga
  • Struktur keluarga
  • Stres dan koping keluarga
  • Pemeriksaan fisik khususnya Bp. M


III. Rencana Kegiatan
1. Topik : Pengkajian riwayat dan tahap perkembangan, struktur keluarga, stres dan koping keluarga, pemeriksaan fisik Bp. M
2. Metode : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi 
3. Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik
4. Waktu : Hari Senin tanggal 9 April 2007 pukul 12.45 WIB
5. Tempat : Jalan Karya Utama Gg. V (lima) No. 18
6. Strategi pelaksanaan: 
 Orientasi
  • Mengucap salam
  • Memvalidasi keadaan keluarga: data apa yang kamu validasi
  • Mengingatkan kontrak


 Kerja
  • Melakukan pengkajian
  • Melakukan pemeriksaan fisik (khusus Bp. M)
  • Mengidentifikasi masalah kesehatan
  • Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan keluarga


 Terminasi
  • Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
  • Mengucapkan salam


7. Kriteria evaluasi:
 Struktur
  • Lp disiapkan
  • Alat bantu / media disiapkan
  • Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana


 Proses
  • Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
  • Keluarga aktif dalam kegiatan


 Hasil
  • Didapatkan: data riwayat dan tahap perkembangannya, struktur keluarga, stres dan koping keluarga dan pemeriksaan fisik Bp. M



LAPORAN PENDAHULUAN
(Kunjungan Ketiga)

I. 1. Latar Belakang
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga ditemukan tiga masalah kesehatan yaitu gangguan intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d keletihan atau kelemahan, frekuensi jantung dan TD terhadap aktivitas abnormal.
Pada kesempatan pertemuan ini perawat akan mengenalkan dan menjelaskan masalah kesehatan tersebut di atas kepada keluarga bersama-sama dengan keluarga memprioritaskan masalah kesehatan yang ada sehingga keluarga diharapkan dapat berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya.

2. Data Yang Perlu Dikaji
a. Pemahaman keluarga terhadap masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
b. Kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah kesehatan yang ada dalam keluarga

3. Masalah Keperawatan
a. Intoleransi aktivitas
b. Gangguan istirahat tidur

II. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa
Intoleransi aktivitas pada Bp. M b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d keletihan atau kelemahan, frekuensi jantung dan TD terhadap aktivitas abnormal.
2. Tujuan Umum
Selama 3 x 60; kunjungan keluarga dapat merawat anak dengan hipotensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah 1 x 60 menit kunjungan keluarga dapat:
  • Mengenal masalah hipotensi dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda-tanda, pencegahan dan mengidentifikasi masalah hipotensi pada Bp. M.
  • Mengambil keputusan untuk merawat keluarga dengan hipotensi dengan menyebutkan akibat lanjut untuk pengobatannya hipotensi dan keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan hipotensi.
  • Menyebutkan cara perawatan hipotensi di rumah.
  • Mendemonstrasikan cara pemberian obat.


III. Rencana Kegiatan
1. Topik : Hipotensi dan perawatannya
2. Metode : Diskusi, demonstrasi
3. Media : Lembar balik, alat / bahan
4. Waktu : Jumat 13 April 2007 pukul 15.30 – 15.45 WIB
5. Tempat : Jalan Karya Utama Gg. Lima (V) No. 18
6. Sasaran : Keluarga Bp. M
7. Target : Bp. M
8. Strategi pelaksanaan: 
 Orientasi (5 menit)
  • Mengucap salam
  • Memvalidasi keadaan keluarga: Bp M yang telah menderita hipotensi
  • Memvalidasi keadaan keluarga
  • Mengingatkan kontrak


 Terminasi
  • Membuat  kontrak utuk pertemuan selanjutnya
  • Mengucap salam

9. Kriteria evaluasi:
 Struktur
  • Lp disiapkan
  • Alat bantu / media disiapkan
  • Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana


 Proses
  • Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
  • Kekeluargaan



BAB II
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Bp. Marjo

2. Alamat : Jl. Karya Jaya Gg. Lima (V) No. 18
3. Komposisi Keluarga :

No Nama Anggota Keluarga JK Hub Dgn KK Umur Pendidikan Keterangan
1
2
3
4
5
Bp. M
Ibu. N
An. S
An. R
An. E
L
P
L
L
L
Suami/KK
Istri
Anak
Anak
Cucu
68 thn
54 thn
30 thn
29 thn
16 thn
SMP
SMP
STM
SMP
SMA
TD:90/50mmHg
TD:80/50mmHg



4.Tipe Keluarga
Keluarga Bp. M adalah keluarga dengan tipe Nuclear family (keluarga inti) dimana dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak.

5.Suku Bangsa
Bp. M dan ibu. N adalah suku Jawa / Indonesia

6.Agama
Keluarga Bp. M beragama Islam. Bp. M ingin menjalanakan kewajiban sholat 5 waktu dan Ibu. N juga rajin menjalankan sholat 5 waktu. Bp. M rajin mengikuti pengajian, begitu juga dengan Ibu. N. Keluarga Bp. M selalu mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di kampung ini.

7.Status Sosial Ekonomi Keluarga
Bp. M mengatakan kebutuhan sehari-hari sangat mencukupi walau penghasilan yang diperoleh hanya pas-pasan saja, kadang Ibu sedikit-sedikit membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja apapun yang bisa dikerjakan (yang penting halal).

8.Aktivitas Rekreasi keluarga
Bp. M mengatakan tidak pernah berekreasi selama hidupnya begitu juga Ibu. N. Bp. M hanya pergi untuk menjaga masjid di kampung sebelah dan jarang sekali keluar rumah.

II.RIWAYAT & TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
9.Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga dalam masa tua dan memiliki seorang cucu dengan masa sekolah. Bp. M sering mengalami pening, terasa dirinya berputar-putar dan lemas. Bp. T mengatakan belakangan ini sering terasa gatal-gatal pada kulit bagian dalam. Ibu juga mengatakan kepalanya sering pening, lemas, tidak bisa tidur tengah malam, pilek tidak berhenti dan terasa gatal-gatal pada kulit bagian dalam. Karena faktor ekonomi yang pas-pasan keluarga kurang memakan makanan yang bergizi. Penyakit ini telah dirasakan Bapak selama 2 tahun belakangan ini dan bila kumat badan serasa mudah capek. Komunikasi suami istri tidak ada masalah dan hubungan dalam keluarga Bp. M baik.

10.Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Anak Bp. M masih ada yang belum bekerja, masih sering di rumah dan yang satu lagi masih bekerja ke sana ke mari (belum menetap) sedangkan masih ada cucu yang harus dibiayai.

11.Riwayat Keluarga Inti
Bp. M mengatakan dulu pernah bekerja sebagai tukang fotografer dan menikah dengan Ibu dengan usia 30 tahun sedangkan Ibu masih berumur 18 tahun. Ibu sebelumnya adalah anak seorang tentara. Bp. M dan Ibu. N menikah atas kemauan sendiri. Kemudian mereka mempunyai 3 orang anak; Anak I adalah LK, anak ke II perempuan, dan anak ke III laki-laki. Kedua anaknya masih tinggal bersama Bp. M dan anaknya yang perempuan tak ada kabarnya lagi setelah berangkat ke Malaysia pada tahun 2002 yang lalu.
12. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami / istri tidak pernah mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk dan berjudi. Keluarga mereka adalah keluarga terpandang.

III.LINGKUNGAN
13.Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati Bp. M adalah milik sendiri dengan luas rumah 5 x 10 m. Rumah terdiri atas 1 lantai, lantai keramik dalam keadaan bersih. Penataan  rumah tangga cukup tertata rapi. Ventilasi dan pencahayaan rumah cukup baik keluarga memiliki kamar mandi sendiri, keadaan cukup bersih, sumber air berasal dari sumber air PAM (leading) tidak berbau dan dalam keadaan cukup bersih, di dalam rumah terdapat 2 kamar tidur.


Ventilasi terbuat dari akyu, penerangan dengan lampu neon, air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

14. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW (Lingkungan)
RT. 00 RW. 00 berpenduduk tidak padat. Bp. M tinggal satu gang, dimana terdapat 15 rumah dan berasal dari daerah yang sama, hubungan antar tetangga baik.

15. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bp. M sudah lama tinggal di rumahnya itu, mereka merupakan penduduk terlama di Gg. tersebut. Bp. M tidak pernah pindah di mana-mana.

16. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Bp. M rajin mengikuti kegiatan di kampungnya itu, begitu juga Ibu aktif dalam mengikuti pengajian keluarga ini rajin beribadah.

17. Sistem Pendukung Keluarga
Bp. M mengatakan dari pertama menikah sudah mempunyai rumah sendiri dan tidak pernah tinggal di rumah orang tuanya. Walaupun kedua orang tuanya mampu Bp. M tidak pernah mau tinggal di tempat orang tuanya / mertuanya.

IV. STRUKTUR KELUARGA
18. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka, saling membantu apabila ada masalah selalu mendiskusikan bersama. Mereka saling tolong menolong masalah pekerjaan di rumah. Ibu. N selalu meminta nasehat kepada Bp. M dan saling mengingatkan satu sama lain. Bp. M sebagai kepala keluarga selalu menyatukan pendapat kepada anggota keluarga untuk memutuskan suatu pendapat.
19. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Bp. M saling menghargai satu sama yang lain, saling membantu serta saling mendukung. Bp. M dan Ibu. N mampu untuk merawat diri sendiri walau usia mereka sudah sangat tua.

20. Struktur Peran
Bp. M adalah kepala keluarga dalam rumah itu pekerjaan Bp. M sebelumnya adalah wiraswasta sebagai fotografer. Ibu. N adalah ibu rumah tangga yang merawat rumah dan keprluan anak-anaknya kadang Ibu. N mau bekerja mencari tambahan biaya kehidupan sehari-hari. Dalam menjalankan peran masing-masing tidak ada masalah.

21. Nilai Atau Norma Budaya
Bp. M tidak pernah melarang anak-anaknya untuk bekerja apapun. Akan tetapi Bp. M selalu memberitahu yang baik dan yang benar yang harus dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak melanggar norma-norma yang telah berlaku.

V. FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi Afektif
Semua keluarga Bp. M saling menyayangi satu sama lain apabila ada yang menderita sakit mereka saling membantu dan mengingatkan untuk pergi berobat.

23. Fungsi Sosial
Keluarga Bp. M menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka membiarkan anak-anak mereka untuk mencari kehidupannya masing-masing. Tidak memaksakan anak-anak mereka untuk harus yang terbaik.


24. Fungsi Perawatan Keluarga
Bp. M mengatakan seminggu yang lalu kepalanya terasa pusing, pandangan berkunang-kunang, terasa cape, pandangan berputar-putar, terasa gatal-gatal di bagian tangan, dan 2 hari yang lalu Ibu. N merasa kepala terasa pening, batuk-batuk, pilek, dan untuk saat ini batuk dan pilek Ibu sudah agak berkurang dan hanya tinggal gatal-gatal di bagian tangan saja yang ada. Begitu juga dengan Bapak, Bp. M sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini, hal ini timbul sejak 3 bulan belakangan.

VI. STRESS & KOPING KELUARGA
25. Stressor Jangka Panjang Dan Jangka Pendek
Bp. M sering pusing, tiba-tiba terasa cape, mata berkunang-kunang, terasa berputar-putar dan gatal-gatal. Keluarga berharap hal ini tidak terjadi lagi dan kembali lagi seperti sebelumnya.

26. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya Bp. M dan ibu. N memecahkan masalah bersama-sama. Apabila perlu meminta pendapat kepada anak-anaknya dan orang-orang terdekat keluarga.

27. Strategi Koping
Keluarga mengatakan apabila ada masalah selalu memecahkannya / menyelesaikannya bersama-sama, sehingga masukan dari keluarga dapat membantu menyelesaikan masalah.

28. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara mal adaptif.


VII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit itu pada keluarga.


VIII. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA (HEAD TO TOO)

Pemeriksaan Bp. M Ibu. N An. S An. R An. E
Kepala Rambut: putih, bersih dan tidak ada benjolan Rambut: hitam, bersih tidak ada benjolan Rambut hitam bersih Rambut hitam kriting bersih Rambut kriting ikal bersih
Tanda-tanda vital N: 76x/m
RR: 20x/m
S: 370C
TD: 90/50 mmHg
N: 80 x/m
RR: 20 x/m
S: 370C
TD: 100/60 mmHg
N: 88x/m
RR: 22x/m
S: 370C
N: 85x/m
RR: 22x/m
S: 360C
N: 89x/m
RR: 22x/m
S: 370C
BB,TB/PB BB: 44 kg
PB: 165cm
(kondisi normal)
BB: 54 kg
PB: 155cm
(kondisi normal)
BB: 50 kg
PB: 160cm
(kondisi normal)
BB: 55 kg
PB: 162cm
(kondisi normal)
BB: 49 kg
PB: 159cm
(kondisi normal)
Mata Tidak anemis
Sekret tidak ada
Tidak anemis
Sekret tidak ada
Tidak anemis
Sekret tidak ada
Tidak anemis Tidak anemis
Hidung Tidak bersekret
Tidak ada kelainan penciuman
Tidak bersekret Tidak bersekret Tidak bersekret Tidak bersekret
Mulut Mukosa lembab tidak ada kelainan menelan Mukosa lembab tidak ada kelainan menelan Mukosa lembab tidak ada kelainan menelan Mukosa lembab tidak ada kelainan menelan Mukosa lembab
Leher Tidak ada benjolan, tidak ada pembesa ran kelenjar limfe Tidak ada benjolan, tidak ada pembesa ran kelenjar limfe Tidak ada benjolan, tidak ada pembesa ran kelenjar limfe Tidak ada benjolan dan pembeng kakan kelenjar limfe Tidak ada benjolan dan kelenjar limfe tidak membeng kak
Dada Bunyi jantung dan paru normal Bunyi jantung dan paru agak terganggu Bunyi jantung dan paru normal Bunyi jantung dan paru normal Bunyi jantung dan paru normal
Abdomen Kembung tidak ada Terasa kembung di bagian abdomen Kembung tidak ada Kembung tidak ada Kembung tidak ada
Tangan Tidak ada pembeng kakan kulit terasa ada gatal-gatal Tidak ada pembeng kakan, turgor baik, terasa gatal-gatal Tidak ada pembeng kakan dan tidak ada keluhan Tidak ada pembeng kakan dan tidak ada keluhan Tidak ada pembeng kakan dan tidak ada keluhan
Kaki Tidak ada pembeng kakan turgor baik Tidak ada pembeng kakan turgor baik Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

ANALISA DATA


No Data Diagnosa Keperawatan
1 Data Subjektif:
  • Bp. M mengatakan kepalanya sering pening
  • Terasa pandangan berputar-putar
  • Mata agak berkunang-kunang
  • Mudah lelah dan lemas

Data Objektif:
  • Kesadaran compos mentis
  • Badan terlihat lemah dan pucat
  • Mata agak cekung
  • TD: 90/50 mmHg RR: 20 x/m
Intoleransi aktivitas pada Bp. M b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d keletihan atau kelemahan, frekuensi jantung dan TD terhadap aktivitas abnormal
2 Data Subjektif:
  • Ibu mengatakan terasa gatal-gatal pada bagian tangan, begitu juga pada Bp. M
  • Ibu mengatakan batuk tidak sembuh-sembuh
  • Ibu mengatakan perut gembung
  • Ibu mengatakan susah tidur dan terasa berdebar-debar


Data Objektif:
  • Ibu terlihat pucat
  • Ibu terlihat lemas, kurang bersemangat
Gangguan istirahat tidur pada Ibu. N b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d ibu terlihat pucat, lemah dan kurang bersemangat

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DAN SCORING
1. Intoleransi aktivitas pada Bp. M b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d keletihan atau kelemahan, frekuensi jantung dan TD terhadap aktivitas abnormal.


No Kriteria Score Pembenaran
1 Sifat masalah
  • Aktual
3/3 x 1 Pening, lemas, terasa mudah lelah, mata terasa berkunang-kunang dan pandangan terasa berputar-putar, tekanan darah menurun tanda dan gejala yang sesuai dengan hipotensi, hal ini dialami Bp. M beberapa hari ini.
2 Kemungkinan masalah untuk diubah 2/2 x 2 Bp. M dan ibu. N mau tahu tentang pening, lemah, terasa lelah, mata terasa berkunang-kunang dan pandangan berputar-putar, tekanan darah menurun. Keluarga masih ragu dengan apa yang dirasakan Bp. M. Dilihat dari jarak yankes tidak terlalu jauh dan harganya terjangkau.
3 Potensial masalah untuk dicegah:
  • Cukup
2/3 x 1 Masalah masih dapat dicegah agar tidak berlanjut mengingat hipotensi merupakan penyakit yang masih mudah dicegah, tetapi keluarga masih belum banyak tahu tentang pencegahannya
4 Menonjolnya masalah:
  • Tidak segera diatasi
½ x 1 Masalah hipotensi pada Bp. M dirasakan betul oleh keluarga tetapi keluarga tidak segera mengatasi masalah tersebut.
Total 4 1/6

2. Gangguan istirahat tidur pada Ibu. N b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d ibu terlihat pucat, lemah dan kurang bersemangat, dan jantung berdebar-debar kencang.


No
Kriteria
Score
Pembenaran
1
Sifat masalah
·     Aktual
3/3 x 1
Susah tidur dialami Ibu. N selama 2 hari, Ibu. N terlihat gelisah, karena badan tak enak, jantung berdebar-debar sehingga Ibu. N tidak bisa tidur.
2
Kemungkinan masalah untuk dapat diubah: 
Cukup
½ x 1
Masalah dapat diubah, Ibu mau tahu dan mau mengurangi penyebab Ibu. N tak bisa tidur
3
Potensial masalah untuk dicegah:
Cukup
2/3 x 1
Masalah dapat dicegah mengingat Ibu. M berada dalam keadaan mau untuk mengurangi penyebab tidak mau tidur dengan cara penyuluhan kesehatan.
4
Menonjolnya masalah:
Dirasakan dan tidak perlu segera ditangani
½ x 1
Ibu. N merasakan pola tidur yang tidak efektif, tetapi Ibu belum memahami apa yang harus dilakukan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas pada Bp. M b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d keletihan atau kelemahan, frekuensi jantung dan TD terhadap aktivitas abnormal.
2. Gangguan istirahat tidur pada Ibu. N b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d Ibu terlihat pucat, lemah dan kurang bersemangat serta jantung berdebar-debar.


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
(CATATAN PERKEMBANGAN)


No Diagnosa Implementasi Evaluasi
I Tanggal 11 April 2007 jam 14.30 WIB
  • Mengucap salam
  • Mengingat kontrak
  • Menjelaskan tujuan

TUK I
1.1.1.Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian hipotensi (darah rendah)
1.1.2.Menanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian hipotensi
1.2.1.Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipotensi, yaitu kurang gizi terlalu lama dan diet kurang zat besi
1.2.2.Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab hipotensi
1.3.1.Mendiskusikan bersama keluarga mengenai tanda-tanda hipotensi yaitu:
  • Lemah, pucat, pusing
  • Mata sering berkunang-kunang
  • Tekanan darah menurun
  • Mual dan muntah
  • Ayunan langkah tak mantap
1.4.1.Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi tanda-tanda hipotensi pada bapak
1.5.1.Memotivasi keluarga untuk mengidentivikasi masalah yang timbul pada bapak
1.6.1.Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang kegiatan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan hipotensi
1.6.2.Memberikan reinforcement atas jawaban keluarga dan keputusan untuk merawat keluarga dengan hipotensi
S:
  • Keluarga menjawab salam
  • Bapak mengatakan sudah tidak pusing-pusing lagi
  • Dapat menyetujui pertemuan saat ini selama 60 menit tentang hipotensi
  • Dapat menyebutkan pengertian hipotensi adalah penyakit darah rendah d/d pusing, mudah lelah, mata berkunang-kunang
  • Bapak menyatakan penyebab hipotensi pada dirinya adalah pandangan berkunang-kunang
  • Bapak mengatakan tanda-tanda hipotensi adalah: lemas, mudah cape, tekanan darah menurun, terasa berputar-putar
  • Bapak mengatakan sebelumnya tidak pernah terjadi hal seperti ini (hipotensi)

O:
  • Keluarga mendengar penjelasan yang diberikan
  • Bapak kooperatif dan aktif saat diskusi
  • Bapak dapat menyebutkan akibat lanjut bila hipotensi tidak segera diobati
  • Keluarga memutuskan untuk merawat bapak bila hipotensi itu kambuh lagi

P:
Lanjutkan ke TUK berikut
TUK 2
12 April 2007
Jam 13.30 WIB
2.1.1.Menjelaskan kepada keluarga akibat lanjut apabila hipotensi tidak segera diobati yaitu kekurangan sel darah merah dan suplai O2 ke dalam otak
2.1.2.Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari hipotensi
S:
  • Bapak dapat mengatakan akibat bila tidak segera diobati dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah dan kurang suplai O2 ke dalam otak
  • Keluarga mengatakan akan merawat bapak sesuai dengan anjuran dan merasa kasihan bila Bapak M terserang hipotensi

O:
  • Keluarga mendengarkan saat dijelaskan pencegahan dan perawatan Bp. M terhadap penyakit hipotensi
A:
  • Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan hipotensi
  • Keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan hipotensi

P:
Lanjutkan ke TUK berikutnya
TUK 3
13 April 2007
Jam 13.30 WIB
3.1.1.Mendemonstrasikan jenis makanan yang baik untuk mengatasi hipotensi
3.1.2.Memberikan reinforcement atas kemampuan keluarga
3.1.3.Memastikan keluarga untuk melakukn tindakan yang dilakukan jika terserang hipotensi
S:
  • Ibu mengatakan memakan daging hampir setiap hari
  • Ibu mengatakan setelah berobat diberi obat penambah darah seperti sangobion

O:
  • Ibu memberi obat penambah darah kepada bapak yaitu kapsul sangobion

A:
  • TUK 3 teratasi dn keluarga terus melakukan perawatan kepada Bp. M

P:
Ingatkan kembali ibu untuk membawa Bp. M ke yankes bila tidak dapat ditangani di rumah


FORMAT EVALUASI

Dx Keperawatan I
Intoleransi aktivitas pada Bp. M b/d kelemahan umum dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d keletihan atau kelemahan, frekuensi jantung dan TD terhadap aktivitas abnormal.

No Pernyataan Ya Tidak Ket
1 Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang: pengertian hipotensi yang d/d mata berkunang-kunang, pusing, lemas, dan tekanan darah menurun
2 Menyebutkan penyebab hipotensi.
  • Kurangnya suplai glukosa, kurang gizi, dan kurang diet zat besi yang menyebabkan badan terasa lemah, mata berkunang-kunang, tekanan darah menurun, dan mual dan muntah
3 Menyebutkan tanda-tanda hipotensi
  • Badan terasa lemah, pucat, pusing
  • Mata sering berkunang-kunang
  • Tekanan darah menurun
  • Mual dan muntah
  • Ayunan langkah tak mantap
4 Keluarga mengidentifikasikan penyebab dan tanda / gejala hipotensi pada Bp. M
5 Menyebutkan komplikasi hipotensi
  • Tidak nafsu makan
  • Kerusakan otak
  • Kurangnya suplai
  • Darah ke otak
6 Menyebutkan pencegahan hipotensi
  • Menaikkan berat badan
  • Meningkatkan konsumsi makanan berlemak
  • Menaikkan asupan Natrium seperti: garam
  • Mempertahankan asupan zat besi yang adekuat seperti: dauh pepaya, bayam, kangkung, dll



SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penyuluhan Kesehatan Keluarga

Topik : Pencegahan Penyakit Tekanan Darah
Sub Topik : Cara pencegahan dan perawatan hipotensi
Sasaran :Keluarga Bp. M khususnya pada Bp. M sendiri
Hari / Tanggal : Jumat / 13 April 2007
Waktu : Pukul 14.30 – 15.00 WIB
Tempat : Jl. Karya Utama Gg. Lima (V) No. 18

I. Analisa Karakteristik Keluarga
Keluarga Bp. M tinggal di Jl. Karya Utama Gg. Lima (V). Suku Jawa, agama Islam, pekerjaan sudah tidak bekerja, Bp. M mempunyai tiga orang anak yang pertama laki-laki, yang kedua perempuan, dan yang ketiga laki-laki. Kedua anaknya tinggal di rumah / dalam satu rumah, hanya berempat yang terdiri dari ayah, ibu dan kedua anaknya.

II. Analisa Tujuan
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah proses penyuluhan dengan sub topik hipotensi keluarga Bp. M diharapkan memahami dan mengerti tentang penyakit hipotensi dan penyebabnya.

B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan 1 x 60 menit pada keluarga Bp. M khususnya Bp. M sendiri diharapkan:
2. Khususnya Bp. M mampu menjelaskan pengertian hipotensi.
3. Khususnya Bp. M mampu menjelaskan penyebab hipotensi.
4. Khususnya Bp. M mampu menjelaskan tanda-tanda dan gejala hipotensi.
5. Khususnya Bp. M mampu menjelaskan komplikasi hipotensi.
6. Khususnya Bp. M mampu menjelaskan pencegahan dan pengobatan hipotensi.

C. Materi Terlampir
  • Pengertian hipotensi
  • Penyebab hipotensi
  • Tanda dan gejala hipotensi
  • Komplikasi hipotensi
  • Cara pencegahan hipotensi
  • Cara pengobatan hipotensi

III. Analisa Sumber Bacaan
  • Medikal bedaj jilid 2
  • Obat-obat penting
  • Poster hipotensi

IV. Strategi Penyampaian
A. Metode
  • Ceramah
  • Diskusi
  • Tanya Jawab

B. Media dan Alat
  • Poster

V. Penetapan Strategi Pengorganisasian Materi Hipotensi


VI. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga
1 2
Pendahuluan (5 menit)
  • Penyuluh memberikan salam dan memperhatikan kesiapan keluarga khususnya Bp. M dalam menerima materi yang akan disuplai
  • Apersepsi dilakukan penyuluh tentang hipotensi dengan keluarga Bp. M
  • Menyampaikan materi pokok tentang hipotensi
  • Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai baik tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus

  • Menjawab salam dan memperhatikan penyuluhan


  • Keluarga menjawab seruan dengan kemampuannya tentang hipotensi
  • Keluarga menyimak

  • Keluarga menyimak
Kegiatan Inti (35 menit)
  • Menjelaskan pengertian hipotensi
  • Mengadakan simulasi gejala hipotensi
  • Tanya jawab tentang hipotensi

  • Keluarga berpartisipasi dalam penyuluhan
Penutup (15 menit)
  • Menyimpulkan materi
  • Memberikan evaluasi (lisan)
  • Meminta Bp. M untuk menjelaskan kembali

  • Berperan aktif dalam penyuluhan

VII. Evaluasi
1. Prosedur yang dilakukan setelah proses penyuluhan tentang hipotensi
2. Waktu : 10 menit
3. Bentuk soal : lisan
4. Jumlah soal : 6 buah

Butir Soal
1. Coba anda sebutkan pengertian hipotensi.
2. Coba anda sebutkan penyebab hipotensi
3. Coba anda sebutkan tanda dan gejala hipotensi
4. Coba anda sebutkan pencegahan hipotensi
5. Coba anda sebutkan komplikasi hipotensi
6. Coba anda sebutkan cara perawatan hipotensi



BAB III
HIPOTENSI

1. Pengertian
Tekanan darah rendah ditandai dengan adanya sistolik kurang dari 116 mmHg, dan diastolik kurang dari 73 mmHg. Keluhan mudah lelah, terasa pusing, mata berkunang-kunang dan terasa berputar-putar.

2. Penyebab hipotensi
  • Hipotensi merupakan penyakit yang disebabkan oleh genetik (keturunan)
  • Jenis kelamin
  • Diet kurang zat besi
  • Kurang gizi terlalu lama
  • Latihan fisik terlalu berat
  • Penyerapan glukosa yang buruk
  • Kerusakan hati
  • Kegagalan fungsi ginjal

3. Tanda dan gejala hipotensi
Tanda-tanda dan gejalanya adalah:
  • Lemah, pucat, pusing
  • Mata sering berkunang-kunang
  • Tekanan darah menurun
  • Mual dan muntah
  • Ayunan langkah tak mantap

4. Komplikasi yang terjadi pada hipotensi
  • Tidak nafsu makan
  • Kerusakan otak
  • Kurangnya suplai darah ke otak

5. Cara pencegahan dan pengobatannya
a. Cara pencegahan hipotensi yaitu:
  • Menaikkan berat badan
  • Meningkatkan konsumsi makanan berlemak
  • Meningkatkan Natrium seperti garam
  • Mempertahankan asupan zat besi yang adekuat, seperti: daun pepaya, bayam, kangkung, kacang panjang, pakis, daun singkong, sawi hijau
b. Pengobatan hipotensi yaitu:
  • Terapi obat-obatan: B12, Neurobion, Sangobion, Asam Folat
  • Periksa ke tim kesehatan untuk pencegahan lebih lanjut
  • Istirahat cukup

0 Response to "Asuhan Keperawatan Hipotensi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel