Asuhan Keperawatan Partus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar
1. Defenisi
Partus adalah proses lahirnya bayi letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri tanpa alat-alat yang melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung 24 jam.
partus |
2. Anatomi Dan Fisiologi
Alat kandungan dibagi 2 yaitu:
- Alant kandungan luar yang terdiri dari:
Masa vinilaris, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum.
- Alat kandungan dalam yang terdiri dari:
a. Vagina
b. Rahim
c. Saluran telur
d. Indung telur
3. Proses Permulaan Kehamilan
Tiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur dari indung telur dilengkapi oleh umbi-umbi masuk ke dalam saluran telur waktu persetubuhan ditumbuhkan ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke dalam saluran telur.
Lamanya kehamilan 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan.
a. Kehamilan tribulan I antara 0 – 12 minggu
b. Kehamilan tribulan II antara 12 – 28 minggu
c. Kehamilan tribulan III antara 28 – 40 minggu
4. Pemeriksaan Ibu Hamil
- Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketka haidnya terlambat satu bulan
- Periksa ulang satu kali sebelum sampai kehamilan 6 bulan
Tanda-tanda inpartu:
- Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
- Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks
- Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
- Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar, pembukaan telah ada.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU INPARTU DALAM KONTEKS KELUARGA DI RB
“NURSYAWALIYAH” MEDAN TANGGAL 17 S/D 29 SEPTEMBER 2007
TINJAUAN KASUS
Pranatal
Tanggal masuk : 18 September 2007
Jam masuk : 04.00 WIB
1. Data Biografi
Nama pasien : Ny. N
Umur : 33 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Melayu / Indonesia
Alamat : Medan
Riwayat perkawinan : Tidak ada
Berapa lama : 14 tahun
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Sumber biaya : Suami pasien
Nama suami : Tn. I
Umur : 35 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Ke berapa kawin : 1 x kawin
Lamanya : 14 tahun
2. Data Kesehatan Umum
BB sesudah hamil : 65 kg
BB sebelum hamil : 55 kg
Penyakit yang sedang dialami : Tidak ada
Masalah kesehatan yang berkaitan
dengan kehamilan yang pernah dialami
ibu / sekeluarga : Tidak ada
Obat-obat yang biasa dipakai : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Pasien memakai alat bantu
Gigi palsu : Tidak ada
Kaca mata : Tidak ada
Kebiasaan BAK : 4 – 5 x sehari
Kebiasaan BAB : 1 x sehari
Kebiasaan pola istirahat dan tidur : ± 6 jam
3. Data Obstetric
Grapida : V
Partus : IV
Abortus : 0
Anak Aterm : 4 orang
Anak Hidup : 4 orang
Anak Mati : Tidak ada
Prematur : Tidak ada
Operasi Caesar : Tidak ada
Riwayat kesehatan yang lalu
No | Tahun | Umur Kehamilan | Jenis Persalinan | BB Bayi | Umur Sekarang | Ket |
1 2 3 4 |
1989 1990 1992 1994 |
9 bulan 9 bulan 9 bulan 9 bulan |
Spontan Spontan Spontan Spontan |
3200 gr 3300 gr 3300 gr 3500 gr |
14 tahun 12 tahun 11 tahun 9 tahun |
Tidak mempunyai anak lahir mati |
Kebiasaan pemberian makanan bayi: ASI ditambah dengan susu lactogen selama 6 bulan sesudah persalinan ini ibu akan ber KB, ibu ber KB dengan memakai alat kontrasepsi. Sekarang ibu merasa perkawinan sekarang lebih susah dibandingkan kehamilan yang pertama, kedua, ketiga dan keempat karena ibu merasa pada saat pengeluaran plasenta, dan ibu merasa cemas tentang persalinannya.
4. Data Psikososial
a. Pengkajian awal
Tanggal / jam : 18 September 2007
TD : 120 / 80 mmHg
Temp : 370C
Pols : 80 t/i
RR : 20 t/i
b. Pemeriksaan abdomen
Leopold I : perut lebih besar, pusat menonjol keluar, usia kehamilan 9 bulan, tinggi fundus uteri 3 jari di bawah procesus xypoldeus
Leopold II : letak punggung janin sebelah kanan
Leopold III : bagian terbawah janin adalah kepala yang sudah melewati PAP
Leopold IV : seperti leopold III, kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul
c. Persiapan persalinan
Baik
d. Klisma
Tidak dilakukan karena sebelum partus ibu sudah BAB
e. Lendir / darah keluar
Ada
f. Tanggal / jam
18 September 2007 / 09.00 WIB
g. Partus / vagina
Ada
h. HIS lamanya
10 menit intervalnya 2 menit sekali
i. Intensitasnya
Ringan
j. Keadaan fetus
DSA terdengar
Ciri-cirinya: janin kecil, kulit putih, rambut lebat ditumbuhi bulu-bulu
5. Data Lain-Lainnya
Tahapan dari kelahiran
a. Kala I
Ibu tidak di klinis pada hari Senin, tanggal 18 September 2007 pukul 08.30 WIB, diantar oleh suaminya, dengan keluhan nyeri pada daerah perut yang dirasakan ibu sudah 2 hari yang lalu dan mengeluarkan lendir dan plek darah melalui vagina, lalu ibu dibawa ke RB dan diperiksa bidan dan ternyata sudah pembukaan VI, pada pukul 09.00 WIB pembukaan sudah lengkap. Bagian kepala sudah tampak, berikutnya ibu dipimpin untuk mengedan.
b. Kala II
Pada waktu HIS datang, ibu dipimpin mengedan, tangan kanan penolong memakai hand second menolong perineum sedemikian rupa. Kepala berada di bawah simpisis kemudian kepala mengatur refleks, dibantu dengan berturut-turut, ubin-ubin besar, dahi, mata, hidung, mulut, dagu dan seluruh kepala anak.
Kepala mengadakan flati mar sebelah kiri mengikuti punggung anak, dengan tangan kanan berada di bawah maka kepala ditarik ke bawah untuk mengeluarkan setengah lengan depan dan kemudian lengan ditarik dan badan anak ditarik ke atas sesuai dengan sumbu jalan lain maka lahirlah berturut-turut dada, perut, bokong dan seluruh tungkai bawah.
Anak ditunggingkan ke bawah dengan memegang kedua pergelangan kaki, kemudian mulut dan hidung disuntion, jam 09.10 WIB lahirlah bayi laki-laki dengan spontan, anak tersebut segera menangis dan tali pusat segera diklem dengan dua arteri klem, klem 1,5 cm dari pangkal pusat klem II 5 cm dari klem I kemudian diantaranya dipotong dan diikat dengan benang yang sudah direndam alkohol 70% lalu bayi dibersihkan, dibalut tali pusatnya dengan kapas yang sudah diberi alkohol 70%, lalu bayi ditimbang, dimana BB bayi 3200 gr setelah itu.
c. Kala III
Setelah anak lahir tinggi fundus uteri setinggi pusat, kemudian uteri diistirahatkan 5 menit, pispot penampung diletakkan di bawah bokong waktu uterus kontraksi disalurkan pemeriksaan apakah plasenta sesudah lepas dari dinding janin yaitu: dengan cara tangan kanan menegangkan sisi tangan kiri menekan atas sympisi dan dilepaskan secara tiba-tiba. Ternyata tali pusat bertambah panjang berarti plasenta sudah lepas dari dinding rahim.
d. Kala IV
Tinggi fundus uteri di bawah pusat, kontraksi uterus sedikit lemah, kemudian diperiksa apakah ada reptur perineum ternyata tidak ada, lalu itu dibersihkan dan dipasang gurita serta pakaian yang bersih.
Perihal bayi
Bayi lahir : spontan
Jenis kelamin : laki-laki
BB : 3200 gr
TB : 50 cm
Kelainan kongenital : tidak ada
Anus : ada
ANALISA DATA
Data | Etiologi | Problem |
|
Kontrasepsi uterus untuk melepaskan plasenta Proses persalinan |
Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan rasa aman, cemas |
PRIORITAS MASALAH:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d kontrasi uterus untuk melepaskan plasenta d/d ibu mengatakan perutnya terasa mules dan nyeri dan keadaan umum lemah
2. Gangguan rasa aman cemas b/d proses persalinan d/d ibu mengatakan cemas dan takut dan ibu kelihatan gelisah.
ASUHAN KEPERAWATAN
DX I
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d kontraksi uterus untuk melepaskan plasenta d/d ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan nyeri dan keadaan umum lemah.
Tujuan:
Rasa nyaman meliputi dengan kriteria hasil rasa nyeri berkurang setelah plasenta keluar.
Intervensi:
- Temani ibu pada kala IV
- Beri penjelasan pada ibu bahwa rasa nyeri yang dirasakan merupakan hal yang wajar
- Alihkan perhatian ibu untuk tidak memikirkan rasa nyeri
Rasionalisasi:
- Dengan menemani ibu pada kala IV diharapkan rasa nyeri dapat berkurang karena ada tempat untuk berbagi
- Dengan memberi penjelasan pada ibu bahwa rasa nyeri yang dirasakan merupakan hal yang wajar diharapkan ibu merasa tenang
- Dengan mengalihkan perhatian ibu untuk memikirkan rasa nyeri diharapkan rasa takut hilang
Implementasi:
- Menemani ibu pada kala IV yaitu mengajak ibu berbicara-bicara
- Memberi penjelasan pada ibu bahwa rasa nyeri yang dirasakan merupakan hal yang wajar
- Mengalihkan perhatian ibu untuk tidak memikirkan rasa nyeri dengan mengajak ibu untuk cerita
Evaluasi:
S : Pasien mengatakan rasa nyeri hilang
O : Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Tindakan dihentikan
DX II
Gangguan rasa aman cemas b/d proses persalinan d/d ibu mengatakan cemas dan takut dan ibu kelihatan gelisah.
Tujuan:
Rasa cemas hilang
Intervensi:
- Anjurkan ibu berdoa menurut keyakinan dan agamanya
- Beri semangat / dorongan pada ibu
Rasionalisasi:
- Dengan menganjurkan ibu berdoa menurut keyakinan dan agamanya diharapkan ibu memiliki keyakinan yang kuat tentang proses persalinannya
- Dengan memberi semangat / dorongan pada ibu diharapkan ibu memiliki rasa percaya diri dalam melewati masa persalinannya
Implementasi:
- Menganjurkan ibu berdoa menurut keyakinan dan agamanya selama persalinan berlangsung
- Memberi semangat / dorongan pada ibu berupa dorongan agar ibu merasa semangat dalam menjalani persalinannya
Evaluasi:
S : Pasien mengatakan sudah tidak cemas
O : Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Tindakan dihentikan
BAB III
PENUTUP
Setelah penulis melaksanakan Asuhan Keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan pada klien dengan ibu hamil inpartu di rumah bersalin Nursyawaliyah Medan maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesimpulan
- Dalam melaksanakan askep harus digunakan proses keperawatan
- Dalam pendekatan diharapkan menggunakan etika dan sopan santun serta keramahan
2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan setelah menggunakan kesimpulan sebagai berikut:
- Diharapkan kepada anggota keluarga membantu klien dalam memenuhi kebutuhannya
- Diharapkan pula kepada anggota keluarga agar dapat membuat klien merasa aman dan menghilangkan rasa cemas yang dihadapi
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar Rustam, MPh. Prof. Dr, Sinopsis Obstetri, Penerbit Buku Kedokteran.
Perawatan Maternitas, Penerbit Buku Kedokteran.
Syaifuddin, BAC, Drs, Anatomi Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran.
0 Response to "Asuhan Keperawatan Partus"
Post a Comment