Asuhan Keperawatan KB Implant
BAB I
LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
(Prawirohardjo Saswono, 1982; 464)
Implant adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang terdiri dari bahan aktif berupa progestational levonosgestrel, berukuran kira-kira sebesar batang korek api dan mengandung 36 ± 2 MG lovenorgestrel.
Implant merupakan metode kontrasepsi berjarak 5 tahun yang terdiri atas 6 kapsul silastik silikon berisi masing-masing 36 MG levonorgestrel dan disusukkan di bawah kulit.
(Mansjoer Arif, 2001; 363)
2. Jenis
a. Non Bopgradable Implant
1) Norplant
Norplant adalah kontrasepsi subdermal yang bekerja dalam jangka waktu lama, disetujui oleh food dan drug administration dalam penggunaan di Amerika tahun 1991.
Terdiri 6 kapsul, berisi hormon levonergestrel dan disusukkan di tubuh kulit.
Daya kerja 5 tahun
Panjang batang 34 MM
Waktu pemasangan susuk, yaitu:
- Saat haid
- Dalam tenggang waktu 7 hari pasca abortus
- Saat laktasi (bila lebih 6 minggu pasca persalinan)
2) Norplant – 2
Terdiri dari 2 batang, berisi hormon levonorgestrel
Daya kerja 3 tahun
Panjang batang 44 MM
3) Satu batang
Berisi hormon ST – 1436
Daya kerja 2 tahun
4) Satu batang
Berisi hormon 3 – Keto – desogestrel
Daya kerja 2,5 tahun sampai 4 tahun
Sistem norplant sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Rata-rata kehamilan pada tahun pertama sekitar 0,2% dengan rata-rata 0,8 dari 100 pengguna selama 5 tahun penggunaan. Angka ini lebih baik dari pada dosis rendah pil dan mendekati angka sterilisasi tuba, tetapi norplant sangat baik. Rata-rata kehamilan berangsur-angsur meningkat melebihi 5 tahun 2 sampai 3 kehamilan per 100 pengguna.
Wanita yang termasuk berpotensi adalah:
- Yang memiliki anak, tapi tidak menginginkan sterilisasi tuba.
- Ingin menunda kelahiran anak dalam beberapa tahun tetapi menginginkan kembali ke masa subur secara cepat.
- Telah mengalami kegagalan kontrasepsi dengan cara lain.
- Sulit untuk menggunakan pil / obat harian.
- Sedang menyusui dan paling sedikit 6 minggu setelah persalinan.
- Lebih tua dari 35 tahun dan biasa merokok.
- Terlambat dalam reproduksi dan lebih suka untuk tidak menggunakan cara yang mengandung estrogen.
b. Bio Degradable Implant
Yang sedang diuji coba saat ini
1) Capronor
Suatu kapsul polimer berisi hormon lenorgestral
Daya kerja 18 bulan
2) Dellers
Berisi nuriethindrine dan sejumlah kecil kolesterol
Daya kerjanya 1 tahun
3) Mekanisme kerja
- Menekan ovulasi, lebih dari 80% pemakai norplant pada tahun-tahun pertama tidak mengalami ovulasi
- Membuat getah serviks menjadi kental sehingga menyulitkan penetrasi sperma
- Membuat endometrium tidak siap menerima kehamilan
4) Indikasi
- Sebagai kontrasepsi jangka panjang untuk menjarangkan atau mengakhiri kesuburan selama laktasi, serta bila penggunaan estrogen merupakan kontra – indikasi
- Masa penggunaan telah habis (5 tahun)
5) Kontra indikasi
Diduga atau diketahui hamil, tromboflebitis atau trombo emboli aktif pendarahan vagina tanpa sebab yang jelas, penyakit hati akut, tumor hati jinak atau ganas dan dugaan atau menderita kanker payudara, kelainan jiwa, kelainan kardiovaskuler dan diabetes melitus.
(Mansjoer Arif, 2001; 367)
6) Keuntungan dan kerugian
Keuntungan dari norplant mencakup efek yang lama, kenyamanan, mengurangi gangguan hubungan seksual dan efek estrogen. Keefektifan yang tinggi dan tidak membutuhkan pengontrolan.
Sebagai kontrasepsi progestin, cara yang digunakan norplant dalam manfaatnya meliputi:
- Penekanan ovulasi
- Mempertebal mukosa serviks
- Perubahan pada endometrium, membuatnya tidak mengalami implikasi dan
- Mempercepat tuba mentransport ovum
Keuntungan implant:
- Dipasang selama 5 tahun
- Kontrol medis ringan
- Dapat dilayani di daerah pedesaan
- Penyakit medis tidak terlalu tinggi
- Biaya ringan
Kerugian implant:
- Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat menstruasi dan terjadi pendarahan yang tidak teratur
- Berat badan bertambah
- Menimbulkan akue, ketegangan payudara
- Liang senggama terasa kering
Siklus menstruasi yang tidak teratur, dimana aliran menstruasi diperpanjang selama penggunaan bulan pertama, perdarahan atau bercak antara periode atau amenorhoe.
Cara pengobatan yang dipakai untuk menghentikan perdarahan pada akseptor kontrasepsi implant:
- Konseling
- Pemeriksaan fisik, ginekologi dan laboratorium
- Pemberian progesteron dan estrogen
- Pemberian vitamin, serum dan kuretase
(Mochtar Rustam, 1998; 280)
Nyeri saat penyelipan dan pelepasan
Peningkatan berat badan
Efek samping yang lain antara lain:
- Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa
- Tromboflebitis aktif atau gangguan trombo embolis
- Kehamilan
- Gangguan hati
- Arteri coronary atau gangguan cerebro vaskular
- Kanker payudara
3. Perencanaan
DX 1
Kurangnya pengetahuan b/d mekanisme tindakan, efek samping, komplikasi dari kontrasepsi implant.
Tujuan:
Pengetahuan bertambah dimana klien mengalami efek samping, komplikasi dari kontrasepsi implant.
Intervensi:
- Jelaskan pada klien tentang mekanisme tindakan dari efek samping pemakaian implant
- Menganjurkan pada orang sakit untuk menjaga daerah pemasangan implant agar tetap kering
- Anjurkan pada ibu untuk periksa ulang pada hari ke – 7
- Kolaborasi dengan dokter dalam penanggulangan efek samping jika akan memakai obat-obatan
Rasionalsiasi:
- Jika pasien sudah jelas mengenai tindakan dan efek samping dari pemakaian implant pasien akan lebih berarti dalam menjalani pemasangan
- Dapat terhindar dari infeksi dan cepat sembuh
- Untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk dari efek samping yang ada misalnya perdarahan yang hebat
- Obat-obatan dan perawatan yang cepat dan tepat menghindari bahaya lebih parah
DX 2
Pola seksual yang berubah-ubah b/d kecemasan penanggulangan alat kontrasepsi.
Tujuan:
Cemas dapat teratasi.
Intervensi:
- Yakinkan pada klien bahwa alat kontrasepsi yang akan digunakan telah sesuai dengan kondisi tubuh
- Jelaskan kepada pasien bahwa alat kontrasepsi implant tidak menurunkan gairah dalams seks
Rasionalisasi:
- Pengkajian yang lengkap akan memberikan keyakinan pada pasien bahwa pasien telah benar-benar siap untuk dipasang
- Cerita pengalaman dari pasien yang telah dipasang implant dapat memberikan semangat atau dorongan pada pasien
DX 3
Resiko infeksi b/d kesehatan pribadi yang tidak memadai dan perawatan alat.
Tujuan:
Infeksi dapat teratasi dan dapat dihindari.
Intervensi:
- Memberikan penjelasan pada orang sakit cara perawatan luka
- Ajarkan kepada orang sakit untuk menjaga daerah pemasangan supaya jangan terkena air dan debu
- Mensterilkan alat-alat sebelum diadakan insersi
Rasionalisasi:
- Perawatan yang baik dan benar dapat menghindar infeksi menjadi lebar jika terkena
- Masuknya kuman karena terkena air dan debu
- Kesterilan alat menghindar masuknya kuman
1. Persiapan Alat
Peralatan yang diperlukan:
- Sabun antiseptik
- Kasa steril
- Cairan antiseptik mertiolat atau yang lainnya
- Kain steril
- Anastesi lokal
- Semprit dan jarum suntik
- Sebuah trokar no. 10
- Sepasang sarung tangan steril
- Satu set kapsul norplant (6 buah)
- Sebuah salper no. 10 atau no. 18 dengan ujung tajam
- Epinefrin atau persiapan bila terjadi syok anafilaksis
2. Persiapan Pasien
- Kontrasepsi ini terdiri dari 6 kapsul sikistik dengan panjang masing-masing 34 MM dan lebar 2,4 MM serta mengandung lebih kurang 36 MG levonorgestrel
- Pastikan bahwa semua peralatan sudah benar-benar steril. Untuk ini peralatan (sugical pans) dan semua alat-alat harus disterilkan terlebih dahulu dan kemudian dibungkus dengan yang steril, sehingga peralatan tersebut dapat segera dipakai apabila suatu waktu diperlukan
- Pastikan bahwa seorang dari staf anda memberikan penjelasan yang lengkap terlebih dahulu kepada calon akseptor mengenai norplant. Kemudian biarkanlah wanita ini mengambil keputusannya sendiri apakah memang cara ini yang dikehendakinya
- Akseptor harus berbaring dengan posisi horizontal selama pemasangan norplant tempat tidur atau meja operasi harus ditutup dengan sprai bersih sebelum insersi dimulai. Seluruh prosedur pemasangan akan memakan waktu lebih kurang 10 menit.
3. Waktu Pemasangan
Waktu yang paling baik untuk pemasangan norplant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra ovulasi dari siklus haid, sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan segera setelah keguguran.
(Mansjoer Arif, 2001; 363)
4. Cara Pemasangan
- Letakkan lengan akseptor di atas meja operasi
- Pakailah sarung tangan dan letakkan alat-alat di tempat yang mudah dicapai
- Cucilah daerah lengan tempat pemasangan dengan sabun antiseptik
- Pasanglah duk steril yang telah disediakan pada daerah dimana implant akan dipasang
- Letakkan ke 6 kapsul berjejer seperti bentuk kipas, lakukan insersi sesuai dengan posisi tersebut
- Isilah spuit dengan zat anestesi lokal sebanyak ± 2,55 cc
- Lakukan anastesi di bawah kulit (subdermal) di tempat dimana implant akan dipasang
- Buatlah insisi sepasang ± 0,5 cm dengan skal pel no. 10 atau no. 15 pada kulit bekas tempat suntikan anastesi lokal tadi
- Masukkan trokar sampai bagian yang terbuka di bawah kulit
- Setelah trokar masuk sampai batas yang ditentukan tadi, masukkan kapsul norplant, pertama ke dalam trokar dan doronglah kapsul tersebut hingga masuk sepenuhnya ke dalam trokar
- Masukkan batang pendorong (rod) trokar ke dalam trokar sampai menyentuh dan mendorong kapsul. Kemudian tekanlah rod sehingga kapsul terdorong sampai ke ujung trokar dimana hal ini dapat dirasakan
- Tahanlah batang pendorong pada tempatnya dan tariklah perlahan-lahan batang trokar ke belakang hingga tanda terbawah pada trokar terlihat
- Ulangi langkah 9 sampai 12, sehingga semua kapsul norplant telah diletakkan pada tempatnya, pasang dalam bentuk kipas seperti yang telah digambarkan.
5. Pengangkatan
- Ulangi langkah 1 – 4 cara inseksi
- Tentukan lokasi implant dan dorong dengan jari agar kembali ke tempat insersi semula
- Tentukan lokal insisi yang akan dilakukan
- Lakukan anastesi lokal dan lakukan infiltrasi searah dengan posisi kapsul norplant
- Buat insisi ± 5 – 7 MM
- Pasanglah forsep insisi dan dengan tangan yang lain doronglah kapsul yang terdekat ke tempat insisi
- Bukalah forsep dan jepitlah kapsul, tarik ke arah insisi sambil terus didorong dengan jari tangan lain
- Potonglah jaringan sekitarnya dengan skalpel secara hati-hati sehingga kapsul norplant akan terbebas dari jaringan sekitarnya
- Lakukan prosedur yang sama untuk tiap kapsul
- Bila akseptor ingin melanjutkan pemakaian implant, dapat dilakukan pemasangan norplant baru melalui insisi yang sama, hanya arahnya berlawanan dengan posisi semula
- Pakailah antiseptik dan cara membalut yang serupa dengan waktu rusersi
I. Pengkajian
- Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat kesehatan pribadi
- Penyakit masa lalu
- Perdarahan
- Operasi
- Penyakit serius
- Jenis pengobatan yang digunakan
- Status nutrisi
- Riwayat menstruasi
- Haid pertama
- Masalah dalam menstruasi
- Pengobatan yang digunakan
• Riwayat kehamilan
- Kehamilan pertama
- Kelainan dalam kehamilan
- Banyak kehamilan
- Riwayat kontrasepsi sebelumnya
- Pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Penampilan: berat badan, usia
- Kepala, leher, mata, kelenjar tiroid
- Dada: daerah paru, jantung dan payudara
- Abdomen: organ-organ pembuluh darah besar
- Pelvis: vulva, vagina, leher rahim, indung telur
- Rectal: sifat sphincter
- Kaki dan tangan: pembuluh mekar (parikositis, nadi, sirkulasi)
- Kulit: luka, warna, pigmentasi
- Tes laboratorium
- Papsmear: perlindungan bagi kanker leher rahim
- Perkembangan chlomidra dan gonorrhoe (kencing nanah) ketika diperlihatkan
- Urinalisis perlindungan bagi diabetes, fungsi ginjal
(Reader Sharoom, 1997; 209)
II. Diagnosa Keperawatan Pada Akseptor KB Implant adalah:
1. Kurangnya pengetahuan b/d mekanisme tindakan, efek samping, komplikasi dari kontrasepsi implant
2. Pola seksual yang berubah-ubah b/d kecemasan penanggulangan alat kontrasepsi
3. Resiko tinggi b/d kesehatan pribadi yang tidak memadai dan perawatan alat
III. Analisa Data
No | Data | Etiologi | Masalah |
1 | DS: Pasien mengatakan sering merasa takut akan efek dari pil KB DO: Ekspresi wajah tampak cemas |
Pasien takut lupa meminum | Gangguan rasa aman cemas |
2 | DS: Pasien mengatakan takut menggunakan sistem KB implant rutin tiap hari karena akan menambah berat badan DO: - Pasien menanyakan tentang efek samping lain dari pil KB - TB: 157 cm, BB: 49 kg |
Kurang informasi tentang KB | Kurangnya pengetahuan tentang KB |
IV. Perumusan Masalah
- Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan pasien takut lupa meminum pil KB karena akan memberikan efek samping ditandai dengan ekspresi wajah tampak lemas
- Kurangnya pengetahuan pasien tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang KB ditandai dengan pasien menanyakan tentang efek samping dari pil KB.
V. Prioritas Masalah
- Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan pasien takut lupa meminum pil KB karena akan memberikan efek samping ditandai dengan ekspresi wajah tampak cemas
- Kurangnya pengetahuan tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang KB ditandai dengan pasien menanyakan tentang efek samping pil KB.
LAPORAN ASKEP IBU PADA Ny. R
DI RB.
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Jl. Bilal
Tanggal Masuk : 22 – 8 – 2000
Nama suami : Tn. A
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Suku / Bangsa : Batak / Indonesia
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat : Jl. Bilal
Status Perkawinan
Umur Kawin : 20 tahun
Berapa Kali Kawin : 1 kali
Lamanya Perkawinan : 3 tahun
Penyakit TBC : ( - )
Penyakit DM : ( - )
Anak Kembar : ( - )
II. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD : 120 / 70 mmHg
RR : 20 x / menit
Pols : 80 x / menit
Suhu : 370C
TB : 157 cm
BB : 49 kg
Odema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Dyspnoe :
Hypertensi :
b. Kepala
Bentuk kepala oval, tidak ada kelainan struktur, rambut lurus, warna rambut hitam, rambut bersih dan tidak terdapat adanya ketombe.
c. Mata
Sclera tidak isterus, konjungtiva tidak anemia.
d. Telinga
Tidak dapat kelainan struktur, serumen dalam batas normal, tidak memakai alat bantu pendengaran.
e. Hidung
Tidak ada polip, dapat membedakan bau-bauan.
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tekanan vena jugularis tidak meninggi.
g. Sistem reproduksi
Siklus menstruasi : 28 hari
Organ seksual : normal
Kehamilan : tidak hamil
Perdarahan per vagina : tidak ada
Hepatitis : tidak ada
Penyakit kardio : tidak ada
Jumlah anak hidup : 1 orang
Jumlah anak mati : tidak ada
Keadaan umum : baik
Lamanya haid : 5 hari
Menarche : 15 tahun
Dysmenorche : tidak ada
Kelainan darah : tidak ada
Tanggal mulai pemakaian alat KB : 22 – 8 – 2000
Alat KB yang akan digunakan : pil KB implant
III. Pengkajian Data Fokus
No | Data Subjektif | Data Objektif |
1 | Px mengatakan sering merasa takut akan efek samping dari pil KB bila ibu lupa meminumnya |
|
2 | Px mengatakan takut menggunakan sistem KB pil secara rutin tiap hari karena menambah berat badan |
|
DAFTAR PUSTAKA
Angsar Ilyas, Buku Panduan Untuk Pelatih, Pelatihan Penyegaran, Jakarta, 1994.
Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 1, Media Aesculapius, FKUI, Jakarta, 1999.
Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri, Edisi Kedua, Jilid 2, EGC, Jakarta, 1998.
Reader Sharoom J, Maternity Nursing Family, Newborn And Women’s Health Care, Eighteenth Edition, Lippincott, Philadelphia – New York, 1997.
0 Response to "Asuhan Keperawatan KB Implant"
Post a Comment